SERAYUNEWS-Film biopic Oppenheimer karya sutradara Christopher Nolan yang saat ini sedang diputar di bioskop seluruh dunia termasuk Indonesia menjadi salah satu film yang wajib ditonton. Film ini bercerita tentang sosok fisikawan Prof Julius Robert Oppenheimer yang dijuluki bapak bom atom.
Film itu menampilkan sosok Oppenheimer yang diperankan aktor Cillian Murphy, sebagai pahlawan dan juga pecundang. Dia memimpin proyek pembuatan bom atom di Los Alamos, New Mexico. Senjata ini nantinya yang akan dijatuhkan di dua kota di Jepang masing-masing Hiroshima dan Nagasaki di tahun 1945, yang menyebabkan ratusan ribu warga Jepang meninggal dunia.
Senjata tersebut dibuat untuk mengalahkan Jepang di perang dunia kedua. Pasalnya Jerman kalah di perang tersebut. Akibatnya hasrat untuk menggunakan bom atom guna mengalahkan Jepang dilakukan oleh militer Amerika Serikat (AS).
Oppenheimer ditunjuk sebagai pemimpin proyek pembuatan bom atom.
Terbukti bom yang dirancangnya bersama sejumlah rekan-rekan ilmuannya mampu memporak-porandakan Jepang. Dunia terhenyak dengan kekuatan bom atom ciptaannya. Sontak Oppenheimer dielu-elukan sebagai pahlawan. Karena dia mampu memporak-porandakan negara yang menjadi lawan AS di perang tersebut.
Dia dianggap pahlawan bagi negaranya.
Namun Oppenheimer perlahan menyadari apa yang telah dilakukannya telah menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan nyawa. Rasa bersalahnya muncul dan menghantui hari-harinya.
Apalagi pemerintah AS dibawah pengaruh sejumlah tokoh Partai Republik di tahun 1954 melakukan pemeriksaan terhadap Oppenheimer dan proyek pembuatan bom atomnya.
Dunia Oppenheimer sekejap berubah, dari semula dirinya sebagai pahlawan berbalik menjadi seorang pecundang. Apalagi setelah bom atom ciptaannya meledak di Jepang, negara adidaya di dunia berlomba untuk menciptakan senjata serupa.
Film serius berdurasi tiga jam ini menampilkan sosok Oppenheimer dengan kejeniusan serta kontroversinya. Walaupun merupakan film yang harus ditonton dengan konsentrasi penuh karena menampilkan dialog -dialog yang panjang, namun film keenam Christopher Nolan ini mampu menjadi box office di pekan pertama penayangannya. Pendapatannya mencapai 80,5 juta dolar atau Rp1,2 triliun di pekan pertama penayangan. Menurut situs IMDb film ini juga mendapatkan nilai 8,8. Nilai yang pantas untuk film sekelas ini.