Cilacap, serayunews.com
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Cilacap, Amin Suwito mengatakan, kondisi saat ini dirasa lebih berat dari tahun lalu. Karena PPKM masih terus diperpanjang sampai hari ini, apalagi belum ada kepastian kapan PPKM ini akan berakhir.
Walaupun, lanjutnya, Cilacap sendiri masuk dalam kategori PPKM level 3, yang melonggarkan kegiatan pernikahan. Namun hanya dapat dihadiri maksimal 30 orang, sehingga belum dapat mendongkrak penghasilan hotel.
“Pemulihan sudah pasti butuh tenaga ekstra. Ini lebih berat dari tahun lalu. Tapi memang kami terus menyesuaikan diri, peningkatan kesehatan, kebersihan juga salah satu yang ditekankan,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (18/8/2021).
Di sisi lain, kata dia, 95 persen karyawan perhotelan berbintang di Cilacap sudah tervaksin. Bahkan Hotel berbintang di Cilacap pun telah memiliki sertifikasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment Sustainability). Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat, bahwa hotel berbintang di Cilacap telah melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
“Harapan kami pemerintah daerah bisa memberikan kebijakan yang menguntungkan bagi pariwisata, sehingga akan berdampak baik untuk sektor perhotelan dan restauran,”ujarnya.
Sementara itu, Kabid Promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Cilacap, Erni mengatakan, pemulihan pariwisata membutuhkan waktu relatif lama. Namun pihaknya akan mengupayakan geliat pariwisata pasca PPKM nanti.
“Upaya promosi dan sosialisasi juga akan kita kebut, apalagi Cilacap memiliki berbagai pilihan tempat wisata bervariatif. Pasti akan berdampak positif bagi perhotelan dan restoran,” ujarnya.