Berbayar, Penumpang BTS Mulai Menurun Hingga 30 Persen
BanyumasNews

Berbayar, Penumpang BTS Mulai Menurun Hingga 30 Persen

Bagikan:
Salah satu BTS tengah menaikkan penumpang di halte Jalan Profesor DR HR Boenyamin, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara beberapa waktu lalu. (Shandi Yanuar)

Mulai tanggal 31 Oktober 2022 lalu, Bus Trans Banyumas (BTS) resmi berbayar. Sehingga penumpang selain pelajar dan warga usia di atas 60 tahun wajib membayar Rp3.900. Dengan penerapan tersebut, pihak pengelola BTS mengungkapkan jika ada penurunan penumpang yang cukup signifikan yakni sekitar 30 persen.


Purwokerto, serayunews.com

Kepala Pengelola Trans Banyumas, Ipoeng Martha Marsikun menjelaskan penurunant terjadi sejak awal mula berbayarnya penumpang BTS. Dia mengatakan, rata-rata penurunan terjadi sekitar 30 persen sebelum penerapan sistem berbayar.

Baca juga  Dindukcapil Banyumas Terus Edukasi Pentingnya Identitas Kependudukan Digital

“Cukup lumayan penurunnya, karena memang yang biasa asal jalan-jalan sekarang mereka memilih tidak naik karena sudah berbayar,” ujar dia, Selasa (15/11/2022).

Meski demikian, Ipoeng tidak mempermasalahkannya, karena memang hal tersebut sudah sesuai aturan yang berlaku. Sehingga masyarakat yang ingin menumpang BTS wajib memiliki tujuan karena sudah berbayar.

“Tapi nggak apa, kan memang kalau naik itu harus ada tujuannya. Padahal untuk naik itu hanya berbayar Rp3.900,” kata dia.

Faktor lain yang dapat menurunkan jumlah penumpang, menurut Ipoeng yakni ada beberapa masyarakat yang mungkin merasa kesulitas menggunakan sistem pembayaran saat ini. Pembayaran saat ini menggunakan Gopay, Ovo, Qris hingga pembayaran digital lainnya ataupun kedepannya yang wajib menggunakan e-Money. Walaupun, sekarang ini pihaknya menyediakan pembelian tiket bagi masyarakat yang tidak memiliki aplikasi pembayaran secara online.

Baca juga  Jemput Bola Dindukcapil Banyumas, Layani Nenek Usia 88 Tahun di Pelosok Desa

“Tapi ke depan kita tidak akan menerima uang tunai, kita lebih mempercepat proses naiknya juga. Tidak perlu melayani pembelian secara tunai, ataupun mengurus pengembalian uang tunai, jadi lebih akuntabel,” ujarnya.

Editor: Adi Kurniawan

Terkini