SERAYUNEWS – Dalam Islam,dikenal kalimat atau ucapan Barakallahu fiikum.
Ketika seseorang mengucapkan barakallahu fiikum, maka kita sepatutnya menjawabnya.
Lalu bagaimana cara menjawab ucapan barakallahu fiikum? Rupanya, dalam menjawabnya untuk laki-laki dan perempuan memiliki sedikit perbedaan.
Ucapan barakallahu fiikum diucapkan untuk secara tidak langsung mendoakan orang lain. Dapat diartikan sebagai “Semoga Allah SWT memberkahi”.
Biasanya, ucapan barakallahu fiikum diucapkan oleh seseorang sebagai ungkapan terima kasih baik itu berterima kasih untuk tindakan baik, bantuan atau sekedar ucapan penghargaan.
Meskipun begitu, arti yang sebenarnya dari kalimat tersebut bukanlah ucapan terima kasih.
Pengucapan ucapan barakallahu fiikum bahkan diatur dalam hadist.
عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ تَزَوَّجَ عَقِيلُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ امْرَأَةً مِنْ بَنِي جُشَمٍ فَقِيلَ لَهُ بِالرِّفَاءِ وَالْبَنِينِ . قَالَ قُولُوا كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ وَبَارَكَ لَكُمْ”
Artinya: Al-Hasan berkata, Aqil bin Abi Thalib menikahi seorang wanita dari Bani Jusham, dan dikatakan kepadanya: “Semoga kamu hidup rukun dan memiliki banyak anak laki-laki.” Dia berkata: “Katakan apa yang Rasulullah bersabda: BarakAllahu fiikum, wa baraka lakum.” (Semoga Allah memberkahi Anda dan melimpahkan berkah kepada Anda).
Karena ucapan barakallahu fiikum sebenarnya adalah ucapan atau ungkapan doa, maka hendaknya kita membalas doa orang tersebut.
Cara menjawab untuk ucapan barakallahu fiikum untuk laki-laki dan perempuan berbeda.
Untuk perempuan maka bisa dijawab dengan “Wafiiki barakallah” sedangkan bagi laki-laki bisa dijawab dengan “Wafiika barakallah”.
Ucapan “Barakallahu Fiikum” adalah doa yang mengandung permohonan agar Allah SWT memberikan berkah kepada orang yang didoakan.
Berkah dalam Islam memiliki makna luas, mencakup segala bentuk kebaikan, keberlimpahan, kebahagiaan, dan kemudahan dalam hidup. Dengan mengucapkan doa ini, kita berharap agar Allah senantiasa memberikan kebaikan, rezeki, kesehatan, dan rahmat-Nya kepada orang lain.
Dalam hadis disebutkan bahwa setiap Muslim seharusnya selalu mendoakan kebaikan untuk sesamanya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berdoa untuk saudaranya secara tidak langsung, maka malaikat akan berkata, ‘Aamiin, dan bagimu seperti itu juga.'” (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa doa untuk orang lain juga akan membawa manfaat balik kepada diri kita sendiri.
Mengucapkan “Barakallahu Fiikum” dapat menjadi cara untuk memperkuat hubungan persaudaraan (ukhuwah) di antara sesama Muslim.
Dalam Islam, menjaga tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah adalah salah satu kewajiban penting. Ketika kita mengucapkan doa kebaikan seperti ini, kita menunjukkan rasa kepedulian dan perhatian terhadap orang lain.
Dalam Al-Qur’an dan hadis, persaudaraan antar sesama Muslim sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta kasih, kasih sayang, dan empati di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengucapkan “Barakallahu Fiikum,” kita menunjukkan cinta dan empati kepada sesama, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas.
Mengucapkan “Barakallahu Fiikum” adalah salah satu cara untuk menyebarkan berkah di antara sesama Muslim.
Berkah tidak selalu tentang harta atau kekayaan, tetapi juga mencakup kebahagiaan, kedamaian, kesehatan, dan keselamatan. Ketika kita mendoakan berkah untuk orang lain, kita secara tidak langsung ikut berperan dalam menghadirkan kebaikan dan keberkahan dalam hidup mereka.
Dalam Islam, berkah adalah sesuatu yang dicari dan diharapkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan menyebarkan doa “Barakallahu Fiikum,” kita berusaha menjadi jalan bagi orang lain untuk meraih keberkahan dari Allah SWT, yang pada gilirannya akan kembali kepada diri kita sendiri.
Salah satu tanda seorang Muslim yang baik adalah tutur katanya yang lembut, penuh doa, dan sarat dengan kebaikan.
Ucapan “Barakallahu Fiikum” adalah contoh nyata bagaimana seorang Muslim seharusnya berbicara kepada orang lain, dengan mendoakan kebaikan dan keberkahan. Dalam Islam, menjaga lisan merupakan bagian dari adab yang sangat penting.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ucapan “Barakallahu Fiikum” adalah salah satu bentuk kebaikan dalam ucapan, yang juga merupakan cerminan dari akhlak dan adab seorang Muslim yang terpuji.
Ucapan “Barakallahu Fiikum” tidak hanya membawa kebaikan dalam lingkup individu, tetapi juga memiliki dampak yang luas dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketika masyarakat terbiasa saling mendoakan kebaikan, keharmonisan dan kedamaian akan lebih mudah tercipta. Doa seperti ini menjadi sarana untuk menjaga keharmonisan dan mempererat hubungan sosial di antara sesama Muslim.
Dalam lingkungan yang penuh dengan doa dan harapan baik, seperti ucapan “Barakallahu Fiikum,” suasana kebersamaan yang positif akan terbangun. Setiap individu akan merasa dihargai, didoakan, dan dilindungi oleh doa-doa dari sesamanya.
Setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang Muslim, termasuk dalam hal ucapan yang baik, akan mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Ucapan “Barakallahu Fiikum” adalah doa yang tulus dan baik, yang diharapkan dapat membawa keberkahan kepada orang lain. Dalam Islam, setiap doa kebaikan yang diucapkan dengan ikhlas akan mendatangkan pahala dan ridha Allah.