SERAYUNEWS – Video dan pesan berantai terkait adanya sekelompok remaja yang membawa senjata tajam (sajam) dan diduga tergabung dalam geng motor tengah melakukan pencarian lawan di sekitaran SMP Negeri 8 Purwokerto. Namun, menurut polisi peristiwa tersebut tidak terjadi di Purwokerto.
“Dari hasil penyelidikan kami itu bukan di Purwokerto,” ujar Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, Selasa (2/7/2024).
Kasat menambahkan, untuk mencegah hal itu terjadi di Purwokerto, pentingnya peran orang tua, dengan terus memantau kegiatan anak-anaknya. Sehingga mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
“Maraknya geng motor ataupun yang berbau kekerasan dengan menggunakan sajam umumnya kan pelakunya anak-anak. Jadi perlu peran orangtua untuk mengawasi anaknya. Apabila ada kejadian seperti itu segera di laporkan juga ke kami,” kata dia.
Sebelumnya juga pada hari Senin (1/7/2024) lalu Tim PRC (Patroli Reaksi Cepat) Sat Samapta Polresta Banyumas menanggapi aduan masyarakat terkait adanya aktivitas geng motor dan balap liar yang terjadi di Jalan S Parman depan Bioskop Rajawali Purwokerto.
Dari laporan tersebut mereka mengamankan beberapa remaja yang terindikasi sebagai tengah balap liar atau geng motor. Mereka kemudian dilakukan pembinaan dan diminta tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Kasus geng motor memang menjadi perhatian dalam beberapa bulan terakhir. Terbaru, kasus geng motor terjadi di Purbalingga, tepatnya di Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon. Bahkan, dari video yang beredar, ada juga yang membawa senjata tajam.