Purbalingga, serayunews.com
Pegiat Sosial yang tergabung dalam Lintas Komunitas Kabupaten Purbalingga berinisiatuf membuat ramuan herbal dari Daun tanaman Sungkai (Peronema canescens Jack). Ramuan tersebut dibagikan secara gratis kepada masyarakat, agar imunitas meningkat.
“Sudah sekitar tiga hari ini kami membuat ramuan tradisional dari Daun Sungkai. Pembuatannya kami panaskan dengan air mendidih. Setelah itu ramuan Daun Sungkai tersebut dikemas dalam botol ukuran 250 ml. Selanjutnya kami bagikan kepada masyarakat,” kata Kooordinator Lintas Komunitas Andrian Ming didampingi penasihat Lintas Komunitas Kris Hartoyo.
Pembuatan ramuan Daun Sungkai tersebut dilakukan di kompleks Klenteng Ho Tek Bio Purbalingga. Awalnya pihaknya mendapatkan informasi dan membaca sejumlah literatur bahwa ramuan daun Sungkai bisa menjadi ramuan kesehatan.
Proses pembuatannya sederhana, yaitu dengan merebus daun tersebut dengan air mendidih. Diungkapkan Daun Sungkai merupakan tanaman tersebut menurut sejumlah literasi bisa digunakan untuk menangkal virus.
“Saat ini kita sedang mengalami pandemi Covid-19. Oleh karena itu kami berinisiatif membuat ramuan dari Daun Sungkai ini. Air rebusannya diminum secara rutin untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang virus,” ungkapnya.
Dia menyampaikan produk ramuan Daun Sungkai yang diproduksinya telah dibagikan kepada masyarakat. Termasuk di antaranya pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Namun dia enggan mengatakan bahwa ramuan tersebut merupakan salah satu obat untuk menyembuhkan Covid-19.
“Kalau dikatakan obat perlu uji klinis. Ini hanya ramuan tradisional untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas,” lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa Daun Sungkai merupakan tanaman yang banyak terdapat di wilayah pegunungan termasuk di lereng Gunung Slamet. Pihaknya tidak kesulitan untuk membuat ramuan tersebut, karena pasokan daun selalu datang tiap hari.
“Ramuan ini selain kami kirimkan ke masyarakat Purbalingga juga ke wilayah tetangga termasuk Banyumas,” ujarnya.
Sejumlah warga yang telah mengonsumsi ramuan tersebut mengatakan kondisi tubuhnya jadi segar dan sehat. Tak heran pihaknya selalu kedatangan warga yang meminta ramuan tersebut. Pihaknya melayaninya dengan sukarela.
“Kami selalu membuat ramuan ini. Siapa yang membutuhkan silakan datang. Jika stoknya ada akan kami beri secara cuma-cuma,” tandasnya.
Sedangkan Kris Hartoyo menambahkan berdasarkan literature Indonesia.go.id disebutkan bahwa sungkai sering juga disebut sebagai jati sabrang, ki sabrang, kurus sungkai, atau sekai. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Verbenaceae. sungkai merupakan salah satu tumbuhan asli Kalimantan. Meski asli Kalimantan, tanaman ini juga bisa dijumpai di daerah Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, dan Jawa Barat.
Sungkai banyak tumbuh di hutan sekunder pada berbagai jenis tanah. Tapi biasanya, sungkai tumbuh pada tanah yang cukup mengandung air, seperti di tepi sungai dan secara bermusiman tergenang air tawar.
Tumbuhan sungkai cocok tumbuh di daerah tropis bercurah hujan A hingga C, baik di tanah kering maupun sedikit basah pada ketinggian 0 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga 600 mdpl.
Tanaman itu merupakan jenis kayu-kayuan yang bisa mencapai tinggi 20-30 meter, dengan diameter batang mencapai 60 cm atau lebih. Tinggi batang bebas cabang bisa mencapai 15 meter. Kandungan dalam daun tumbuhan ini, punya khasiat meningkatkan sistem imun tubuh. Menurut dia, untuk menurunkan panas, biasanya masyarakat menggunakannya segenggam tangan orang dewasa dengan sekali konsumsi.
“Kalau ada yang mengatakan pasien Covid-19 bisa sembuh setelah minum ramuan Daun Sungkai itu perlu penelitian lebih lanjut,” imbuhnya.