Meksipun masih dalam masa pemulihan kesehatan pasca terkonfirmasi positif Covid-19, namun Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono tetap menjenguk para atlet Banyumas yang sedang mengikuti ajang PON di Papua. Hal tersebut dilakukan demi untuk memberikan motivasi dan semangat kepada mereka.
Purwokerto, serayunews.com
Kedatangan Sadewo mendapat sambutan antusias dari para atlet Banyumas. Dalam ajang PON tahun 2021 yang diselenggarakan pada tanggal 2 – 15 Oktober di Papua tersebut, Banyumas mengirimkan 18 atlet dan 3 orang pelatih serta 2 pendukung teknis yang tergabung dalam kontingen Jawa Tengah.
“Kemarin saya mendapat kabar, beberapa atlet dari daerah lain sudah banyak yang dijenguk, sementara terus terang di Banyumas ini, KONI juga tidak memiliki anggaran untuk ke Papua, jadi saya berangkat atas nama pribadi bersama istri, untuk menjenguk dan memberikan motivasi kepada para atlet kita,” kata Sadewo saat dihubungi Serayunews.
Menurut Sadewo, atlet Banyumas sampai saat ini sudah menyumbang beberapa medali emas dan perak untuk kontingen Jawa Tengah. Seperti dari cabang olah raga sepak takrow, untuk atlet putri sudah menyumbang 1 emas dan putra 2 perak. Kemudian untuk paralayang, atlet Banyumas sudah masuk final dan kemungkinan besar untuk emas sangat terbuka. Begitupun untuk cabang olah raga menembak.
“Dorongan moril bagi para atlet ini sangat penting, sehingga meskipun kondisi saya masih harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu lelah, saya tetap usahakan untuk menjenguk mereka,” tuturnya.
Pelaksanaan PON di Papua, menurut Sadewo, sangat bagus dan mengedepankan protokol kesehatan. Medan atau jarak tempuh juga tidak terlalu jauh, dari bandara hanya butuh waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan mobil.
Atlet dari Banyumas, antara lain masuk dalam formasi cabang olahraga bola tangan, taekwondo, sepak takraw, paralayang, atletik, menembak, senam serta panahan. Sedang untuk pelatih yang dari Banyumas, ada pelatih taekwondo, gantole, panjat tebing, panahan dan sepak takraw.
“Yang agak repot itu, saat mau pulang saya harus tes PCR dulu dan tes PCR ternyata agak susah di Papua ini, jadi masih menunggu,” katanya.