SERAYUNEWS – Di hadapan para pelaku Asosiasi Perberasan Banyumas (APB), Capres Anies Rasyid Baswedan menjanjikan adanya perbaikan tata niaga pangan. Selain perbaikan data yang valid, Anies juga akan membuat kebijakan yang berkeadilan, sehingga mampu membesarkan pedagang kecil tanpa mengecilkan yang besar.
“Kondisi di manapun sama, keluhan juga serupa, sehingga harus ada kemauan politik untuk memperbaikinya, tidak cukup hanya dengan regulasi saja, tetapi harus ada regulasi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Jika tidak, maka akan muncul instabilitas yang merugikan kita semua,” kata Anies dalam pertemuan dengan APB di Margasana, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Selasa (3/9/2024) malam.
Capres dari koalisi perubahan tersebut juga menyoroti data-data yang harus banyak dikoreksi. Menurutnya, untuk bisa membuat kebijakan yang tepat sasaran, harus didukung oleh data yang valid. Tak hanya data pertanian, tetapi juga data kemiskinan.
“Saya sangat senang bisa bertemu dengan APB dan menyerap aspirasi mereka. Tata niaga pangan jika dibiarkan tanpa pengawasan, maka lama kelamaan pelaku-pelaku kecil akan habis, jadi yang harus kita buat adalah regulasi yang berkeadilan,” ucapnya.
Ketua APB, Eko Purwanto yang memandu dialog mengatakan, sekarang ini pelaku perberasan di Banyumas banyak mengeluhkan adanya pemain besar yang masuk dan langsung membeli gabah basar dari petani dalam jumlah besar. Karenanya, APB meminta agar ada pembatasan, dengan terbitnya regulasi yang berkeadilan.
“Solusi yang diberikan Pak Anies sangat mengena dan kita menantikan hal tersebut diwujudkan, setelah beliau menjadi presiden,” jelasnya.
Anggota APB dari Cilacap, Maman juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya mindset bulog adalah mindset birokrasi murni yang hanya turun ketika ada penugasan. Sehingga kurang cepat tanggap terhadap kondisi di lapangan.