Tanaman Jahe Merah yang dipercaya memiliki sejuta manfaat bagi kesehatan, jika diolah dengan baik bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Seperti yang dikelola Kelompok Kemiren Asri Cilacap, meraup jutaan rupiah dari olahan jahe merah meskipun dengan alat sederhana.
Cilacap, serayunews.com
Tak ada rotan akar pun jadi, itulah ungkapan kisah perjuangan sejumlah warga dari kaum perempuan di Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap yang mendapat keuntungan besar di masa sulit pandemi Covid-19, dengan hasil olahan jahe merahnya.
Warga yang berjumlah sekitara 20 orang ini, ikut tergabung dalam Kelompok Kemiren Asri, juga merupakan binaan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap. Usaha kelompoknya ini bisa dibilang meningkat pada saat pandemi Covid-19 mewabah di Kabupaten Cilacap.
Ketua Kelompok Kemiren Asri Ramdani Prapti Sumiri mengatakan, awal mula olahan jahe merah mulai digeluti kelompoknya ini, ketika diawal pandemi merebak hampir dua tahun sebelumnya, usaha olahan jamur kelompoknya alami kemrosotan akibat dampak pandemi itu.
“Awalnya usaha jamur dan olahan keripik, namun sejak adanya pandemi permintaan merosot tidak laku, banyak barang yang ditoko terpakasa dikembalikan, dan tumbuhan jamur banyak yang busuk,” ujar Ramdani di tempat produksi olahan jahe merahnya, Selasa (19/10/2021).
Berawal dari situlah, Kelompok yang diketuainya mulai bangkit dengan menciptakan olahan berbahan dasar jahe merah. Pada awalnya, kelompok ini mencoba memproduksi serbuk jahe merah, dengan bahan dasar tanaman jahe merah diperoleh di kebun milik kelompoknya itu yang dipanen sekitar 2 kilo gram.
Hasil dari produksi olahannya dibuat serbuk jahe merah, yang awalnya untuk dikonsumsi kelompok sendiri, bermaksud untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Awalnya serbuk jahe merah olahan untuk dikonsumsi sendiri, namun setelah diposting di media sosial Face Book banyak peminat sehingga kita meningkatkan jumlah produksi dengan membeli bahan baku jahe merah dari petani secara online, karena di kebun kita sudah habis,” ujarnya.
Menurut Ramdani, tidak sulit mengolah jahe merah menajadi aneka olahan meskipun dengan alat sederhana. Sebab yang dibutuhkan adalah ketekunan dan keuletan untuk menghasilkan produksi yang diminati konsumen. Seperti yang diproduksi kelompoknya ini, mulai dari serbuk minuman jahe merah original, jahe merah manis, hingga permen jahe merah yang kemas dengan berbagai ukuran, baik dengan aluminimum foil maupun botol dan toples kecil.
Untuk membuatnya, cara yang pertama adalah memilih jahe merah yang berkualiatas, kemudian cuci hingga bersih lalu parud jahe hingga lembut, atau jika kurang lebut bisa dihaluskan dengan mesin blender. Selanjutnya pisahkan ampas dan ambil sari air jahenya.
Langkah selanjutnya, memasak sari air jahenya hingga membentuk gumpalan dan kristal jahe. Untuk rasa original tidak perlu ditambahkan gula untuk pemanisnya. Namun untuk sebuk minuman jahe manis dan permen jahe, perlu ditambahkan gula merah atau gula pasir secukupnya.
Setelah sari air jahe membentuk kristal atau mulai gumpalan padat, segera angkat dari api dan bisa dicetak untuk permen jahe dan dilembutkan lagi untuk sebuk jahe dengan cara digilas hingga halus kemudian diayak dengan saringan. Setelah itu tinggal dimasukan dalam kemasan sesuai ukuran yang diinginkan dan diberi kode tanggal produksinya.
Setelah banyak pemesan yang datang dari media sosial, kini Kelompok Kemiren Asri bisa menghabiskan hingga 50 Kg jahe merah sekali produksi. Dan dipasarkan melalui media sosial hingga ke seluruh Indonesia bahkan sudah mendarat hingga Hongkong, dengan raup untung hingga jutaan rupiah.
“Pemasaran jahe sudah merambah seluruh Indonesia, bahkan sudah kirim ke Hongkong dan sudah rutin setiap dua minggu sekali. Omset meningkat selama pandemi, dulu hanya sekitar Rp 3 juta meningkat Rp 6 juta, namun sekarang sudah lebih dari Rp 10 juta, kita juga pernah ada sekali pesan hingga Rp 55 juta,” katanya.
Selain itu, pesanan juga banyak datang dari perusahaan besar, serta sejumlah rumah sakit. Sebab selain dipercaya bisa untuk meningkatkan imunitas tubuh, harga yang ditawarkan juga terjangkau. Serta untuk pemesanan dalam jumlah tertentu bisa dihargai lebih murah.
“Harga kemasan mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 30 ribu, untuk harga perkilo gramnya lebih murah, termasuk harga reseler, untuk yang memesan dalam jumlah banyak akan diberikan harga reseler (lebih murah dari harga normal),” ujarnya.
Salah satu pembeli dari wilayah Cilacap, Lusiana Dewi mengatakan, bahwa setelah mencoba meminum serbuk jahe merah olahan Kelompok Kemiren Asri, rasa jahenya masih terasa alami dan terasa hangat di badan.
“Setelah mencoba minum terasa hangat di badan, rasa jahenya juga terasa benget beda dengan jahe biasa, menurut saya ini cocok untuk dikonsumsi rutin setiap hari agar imun meningkat dan bisa terhindar dari Covid,” ujarnya.