SERAYUNEWS– Malam minggu enaknya diisi aktivitas hiburan yang menenangkan hati dan pikiran. Lebih baik lagi, hiburan itu bisa untuk memperkaya khasanah budaya. Malam ini ada Sendratari ‘Ki Ageng Wonosobo Kridho’ yang akan berlangsung di Lapangan SMP Negeri 1 Selomerto, Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo.
Berlangsung hari ini Sabtu (22/7/2023) pukul 20.00 WIB, Sendratari ‘Ki Ageng Wonosobo Kridho’ menceritakan tentang perjalanan Raden Joko Dukuh yang merupakan putra dari Raden Bondhan Kejawan dan Dewi Nawangsih. Dia juga merupakan cucu Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Berdasarkan keterangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo di akun instagramnya, cerita berawal dari kegundahan akan perang saudara dan tekat untuk mengentaskan nestapa rakyat. Raden Joko Dukuh melakukan perjalanan memperdalam agama Islam ke Cirebon, sehingga memperoleh gelar Syekh Ngabidullah.
Dalam misinya menyebarkan syiar Islam di Pulau Jawa, Syekh Ngabidullah sampai pada sebuah permukiman. Dia membangun peradaban baru dalam tatanan masyarakat di sebuah wilayah yang kemudian dinamakan Wanusaba. Syekh Ngabidullah dikenal dengan sebutan Ki Wanusaba.
Beberapa ratus tahun kemudian saat terjadi perang, Laskar Diponegoro yang dipimpin oleh Muhammad Ngarpah berhasil menumpas serdadu Belanda. Atas keberhasilannya Muhammad Ngarpah diangkat menjadi Bupati Wonosobo dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Setjonegoro.
Dia kemudian memindahkan pusat pemerintah dari Ledok, Plobangan ke arah utara. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan prosesi Bedhol Kedhaton. “Mari saksikan pementasan Sendratari “Ki Ageng Wonosobo Kridho” yang akan dilanjutkan dengan penampilan Setyo Langen Budoyo (ESELBE).