Cilacap, serayunews.com
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan per 23 Agustus 2021, terdapat anomali SST yang masih hangat. Antara 1 sampai 3 derajad di samudera Hindia selatan Jawa.
“Ini masih berpotensi menyebabkan penguapan, sehingga menimbulkan awan hujan di sekitar Cilacap,” katanya kepada serayunews.com, Senin (23/8/2021).
Sementara itu, lanjutnya, untuk indeks lain perubahannya cenderung tidak signifikan. Berbeda dengan beberapa waktu lalu, terdapat indek yang muncul bersama-sama, seperti indek DMI dan Rossby Ekuatorial Type Low. Sehingga menyebabkan hujan ringan hingga sedang di wilayah Cilacap dan sekitarnya.
“Potensi curah hujan masih ada, intensitasnya ringan hingga sedang. Sementara angin kencang juga masih akan terus terjadi,” tuturnya.
Teguh menambahkan, pihaknya juga mengimbau kepada para nelayan untuk berhati-hati dalam melaut. Sebab, potensi gelombang tinggi akan lebih signifikan di Selatan Jawa. Sementara masyarakat juga diminta untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas.
“Potensi gelombang tinggi justru signifikan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktifitas di sekitar pohon besar dan baliho. Karena potensi angin masih kencang juga masih terjadi,” jelasnya.