SERAYUNEWS– Prospek cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Jateng pada tiga hari kedepan mulai Sabtu (7/9/2024) hingga Senin (9/9/2024). Kondisi tersebut disebabkan aktifnya Madden Julian Oscilation (MJO) di wilayah Indonesia. Oleh karena itu warga di wilayah tersebut diminta waspada bencana alam hidrometeorologi.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo dalam keterangan pers Sabtu (7/9/2024) mengatakan aktifnya MJO di wilayah Indonesia serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
“Kondisi di atas menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang – lebat. Hal itu dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 7-9 September 2024,” terangnya.
Disebutkan cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada tanggal 8 September 2024, di wilayaj Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Kendal, Pekalongan, Temanggung, Magelang, Sragen, Grobogan, dan sekitarnya.
Kemudian di tanggal 9 September 2024 berpotensi terjadi di Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Pekalongan, Purbalingga, Banyumas, dan sekitarnya. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kenaikan temperatur dan kemudahan kebakaran lahan dan hutan.
“Serta waspada potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” paparnya.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses di Website https://www.bmkg.go.id, Instagram @cuaca_jateng dan Twitter @cuacajateng, Aplikasi iOS dan android “Info BMKG:, Call center 196 BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Dalam kesempatan terpisah Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Prayitno menambahkan wilayah Kabupaten Purbalingga tergolong dalam kategori risiko ‘Sedang’ terjadinya bencana. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), skor indeks Purbalingga pada tahun 2022 adalah 139,78 dan menurun menjadi 130,82 di tahun 2023.