SERAYUNEWS – Malam pergantian tahun Masehi menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Sebab, waktu ini sering dimanfaatkan untuk berkumpul bersama orang-orang terkasih.
Namun, bagi umat Muslim, terdapat Tahun Baru Islam yang dihitung berdasarkan kalender hijriah. Meskipun demikian, tidak sedikit umat Muslim yang ikut merayakan malam pergantian tahun Masehi.
Pada umumnya, saat menyambut tahun baru Hijriah, para ulama menganjurkan umat Muslim untuk membaca doa akhir dan awal tahun.
Lantas, apakah membaca doa Tahun Baru Islam diperbolehkan pada malam Tahun Baru Masehi? Berikut ulasannya lengkap dengan pendapat Buya Yahya.
Sebelum membahas lebih jauh, mengutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), doa akhir tahun pada Tahun Baru Islam dianjurkan untuk dibaca sebelum Magrib di hari terakhir bulan Dzulhijjah, tepatnya pada sore hari hingga selesai waktu Asar.
Sebelum membahas lebih lanjut, melansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada tahun baru Islam, umat Islam membaca doa akhir tahun pada waktu sebelum Magrib di hari terakhir dalam bulan Dzulhijjah. Tepatnya ketika sore hari sampai selesai waktu Ashar.
• Doa Awal Tahun
اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُدٌ قَدْ أَقْبَل. أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِننَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Teks Latin:
“Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-
Artinya:
“Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”
• Doa Akhir Tahun
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَععَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَاا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Teks Latin:
“Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika, Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.”
Artinya:
“Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-mu, sedang kami belum bertaubat, padahal engkau tidak melupakannya dan engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.”
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, tidak mempermasalahkan jika malam Tahun Baru Masehi diisi dengan kegiatan membaca doa Tahun Baru Islam. Selama aktivitas tersebut bernilai positif dan tidak mengandung kemaksiatan.
Menurut Buya Yahya, pada dasarnya membaca doa bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Termasuk, saat momen perayaan Tahun Baru Masehi.
“Kalau untuk berdoa boleh, karena doa itu kapan saja. Barangkali tahun baru Masehi nanti ada yang kumpul di masjid untuk berdoa mendoakan semoga mereka itu sadar tobat, tapi tidak di alun-alun ya,” kata Buya Yahya, mengutip dari YouTube Radioqu pada Selasa (31/12/2024).
Justru, membaca doa di tahun baru Masehi merupakan kegiatan yang positif. Hal tersebut, katanya, bisa mengubah budaya yang biasanya mengisi tahun baru Masehi dengan kegiatan-kegiatan yang menjurus kemaksiatan.
“Jadi boleh membaca doa semacam itu gak masalah. Ini justru untuk mengubah budaya. Karena memperingati tahun baru Masehi secara hakikatnya gak ada masalah,” jelasnya.
Demikian, pendapat dari Buya Yahya menjawab pertanyaan bolehkan membaca doa Tahun Baru Islam untuk Tahun Baru Masehi. Wallahu a’lam bishawab.***