Tanah longsor menjadi salah satu potensi bencana yang mengancam wilayah Kabupaten Purbalingga. Pada musim hujan hampir tidak pernah absen, adanya tanah longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, terus berupaya untuk mengatasinya. Salah satu langkah untuk meminimalisir yakni dengan memanfaatkan rumput vetiver.
Purbalingga, serayunews.com
Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Moch Umar Faozi, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan mitigasi bencana, di antaranya dengan cara konservasi, menggunakan tanaman rumput vetiver. Akar rumput ini mampu untuk menahan tanah, sampai dalam.
“Pengambilan di wilayah Banjarnegara yaitu di Balai Persemaian PSDA Provinsi Jateng. Kami akan langsung petakan untuk penanaman,” Umar Faozi, Jumat (11/02/2022) siang.
Kamis (10/02/2022), BPBD telah mengambil bibit rumput vetiver sebanyak, 2.700 polibag. Selain vetiver, tanaman lain yang digunakan untuk konservasi ada juga Asam Jawa, sebanyak 1000 batang. Upaya itu dilakukan untuk upaya konservasi lahan, sadar bencana alam dan mitigasi bencana alam tanah longsor.
“Saat ini 3 kecamatan masuk prioritas penanganan rawan bencana tanah longsor. Yaitu Kecamatan Karangmoncol, Rembang dan Kecamatan Karangjambu,” ujarnya.
Pihaknya juga telah meminta bantuan BBWS SO Yogyakarta untuk memberikan bibit tanaman rumput vetiver 5.000 bibit, pohon asam Jawa 2.000 bibit dan Aren 1.000 bibit.
“Kami juga menganggarkan pembelian sebanyak 15.000 bibit rumput vetiver melalui APBD tahun ini,” kata dia.
Secara bertahap, tanaman hasil pengadaan itu akan dialokasikan. Misalnya, tanaman itu wajib ditanam di desa- desa rawan longsor di 3 kecamatan itu. Khusus rumput vetiver, dinilai mampu menembus tanah dengan kedalaman 1,5- 5 meter. Hal itu bisa menahan tanah agar tidak mudah longsor.
“Biasanya dalam waktu 3-6 bulan, akar tanaman itu sudah mampu masuk ke dalam tanah dengan sempurna,” katanya.
Teknis penanamannya menurut Umar yaitu di tempat-tempat yang berpotensi longsor. Seperti di lereng kemudian jenis tanah kapur, tanah yang mudah bergerak, lembah dan lain-lain. Penanaman rumput vetiver di Kabupaten Purbalingga juga telah dilaksanakan tahun lalu di Desa Danasari Karangjambu secara bersamaan.
“Kalau pohon lainnya seperti Aren dan Asam Jawa mampu menahan dan mencegah erosi tanah. Karena mampu mengikat tanah sekaligus menyimpan air,” kata Umar.
Sesuai peta rawan bencana, total wilayah rawan tanah longsor ada di 13 kecamatan, 65 desa se Kabupaten Purbalingga. Harapannya, dengan langkah preventif, ketika ada bencana tanah longsor bisa diminimalkan tingkat kerugiannya.