Bupati yang kerap berinteraksi dengan almarhum dalam berbagai kegiatan mengatakan, rektor merupakan sosok yang sangat visioner, sehingga di bawah kepemimpinannya UMP berkembang pesat. Almarhum juga dinilai sangat akomidatif, santun, ramah dan pandai menempatkan diri.
“Banyumas kehilangan sosok akademisi yang visioner, ramah, santun dan sangat akomodatif terhadap berbagai hal,” kata Husein, Selasa (15/12/2020).
Bukti konkret kepedulian almarhum adalah dengan mengerahkan berbagai upaya untuk turut melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Dari mulai menerjunkan tim untuk membagikan masker, hand sanitizer, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga memberikan tempat karantina yang nyaman saat banyak pemudik mulai berdatangan ke Banyumas.
“Sosok Pak Rektor masih muda, orangnya sangat baik dan bijaksana dalam mengambil keputusan,” tuturnya.
Almarhum Dr. Anjar Nugroho meninggal dunia di Semarang pada Selasa (15/12) pagi pukul 04.05 WIB akibat serangan jantung. Ia meninggalkan istri, Ummi Musyahidah dan empat orang anak, yaitu Abid Hanif Samha (19), Rausan Fikri Yasar Islami (14), Hikam Khalid As Shidqi (10) dan Fadlul Falah Irfani (8).
Anjar Nugroho menjabat sebagai rektor UMP sejak tahun 2019. Sebelumnya ia menjabat sebagai wakil rektor sejak tahun 2012 hingga 2019. Alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta S2 dan S3 di Univertas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) ini menjaid keluarga besar UMP sejak tahun 2000. Almarhum dimakamkan di Istana Gola, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran. (Hermiana)