Klaten, serayunews.com
Pernyataan penasaran dirasakan Faradilla (35) ASN yang tercatat bekerja di Dinas Kominfo Klaten. Ia mengaku penasaran ingin mencoba citarasa beras rojolele, karena belum pernah makan beras khas orang Klaten itu.
“Saya menyambut baik kebijakan Pemkab Klaten. Saya juga penasaran untuk bisa menikmati beras rojolele, yang katanya pulen, wangi dan enak itu. Kalau harganya Rp 13.000,00 saya kira masih terjangkau,” ungkapnya, Kamis, (6/8/2021).
Hal senada juga disampaikan Kirdi (32) ASN Kecamatan Wonosari, Klaten. Pria yang aktif sebagai admin medsos kecamatan itu menyambut baik kebijakan pemerintah.
“Saya mendukung kebijakan pemerintah untuk membeli beras rojolele. Apalagi kebijakan itu untuk melestarikan ciri khas rupa bumi Klaten khususnya beras rojolele Delanggu,” katanya.
Dia mengatakan, membeli beras rojolele juga dapat menggerakkan semangat para petani. Imbasnya, perekonomian rakyat kecil dapat bertahan dan berjalan.
Pendapat lain disampaiakan Destiana (33). PNS Dinas Perhubungan Klaten itu ingin jumlah pembelian beras rojolele itu disesuaikan kebutuhan.
“Ya tidak apa-apa untuk beli beras rojolele, karena semua butuh makan. Tapi jangan harus 10 kg belinya. Kalau 1 kg ya tidak masalah karena hanya Rp 13.000,” katanya beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi.
Direktur Perusda Klaten Sukardi kepada Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten (Rabu, 4/08) menerangkan hal-hal teknis sedang dipersiapkan mulai administasi sampai sistim pengirimannya. Terpenting stok beras yang dibutuhkan ASN Klaten telah dipersiapkan.
“Menindaklanjuti Instruksi Bupati Klaten, saat ini ada 25 ton beras rojolele Srinar dan Srinuk sudah kami persiapkan. Nanti harga per Kg beras rojolele adalah Rp 13.000. Beras rojolele ini dihimpun dari para petani Klaten. Sesuai instruksi Bupati Klaten Sri Mulyani, kebijakan pembelian beras rojolele oleh ASN Klaten ini untuk memasyarakatkan kembali produksi beras di Klaten dan meningkatkan nilai tukar petani. Diharapkan melalui program ini, kesejahteraan petani Klaten bisa meningkat,” kata Sukardi. (Joko Priyono/Diskominfo Klaten/klatenkab.go.id)