SERAYUNEWS-Metode milenial digunakan oleh petani di Kabupaten Purbalingga untuk mencegah serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang kian mengganas. Yaitu dengan menggunakan pestisida hayati yang dioperasikan melalui drone pertanian.
“Penggunaan drone pertanian diujicobakan di Desa Karangsari Kecamatan Kalimanah. Di lokasi ini hama wereng cokelat mengganas,” kata Kepala Dinas Pertanian (Dipertan) Purbalingga Mukodam, di sela-sela ujicoba penggunaan drone pertanian, Kamis (23/11/2023).
Disampaikan penggunaan drone pertanian dilakukan berkat kolaborasi Pemkab Purbalingga dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto. Kegiatan tersebut sebagai percontohan pengaplikasian drone pertanian kepada petani.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk percontohan penggunaan drone pertanian. Mudah-mudahan nanti ke depan menjadi budaya modern bagi petani kita, karena kinerja dari drone ini tentunya lebih menghemat waktu, bisa menghemat tenaga. Sehingga harapan kita pencegahan, penanggulangan, dan pemupukan tanaman padi dan yang lain itu bisa secara efektif,” terangnya.
Dijelaskan, Serangan OPT wereng batang coklat ini cukup melanda terutama di wilayah Padamara dan Kalimanah. Jadi hari ini kita memberikan percontohan pencegahan atau pengendalian penyakit atau hama tanaman menggunakan asap cair yang merupakan pestisida hayati yang sangat sangat aman bagi kesehatan kita semua,” katanya.
Dijelaskan, pengaplikasian drone pertanian bisa menjadi salah satu solusi bagi para petani untuk pengendalian hama dengan teknologi kekinian. Dia menyampaikan drone tersebut akan dikelola oleh Dinpertan Purbalingga, dan dapat dimanfaatkan oleh petani yang membutuhkan.
“Ini fungsinya sangat banyak, untuk pengendalian hama, untuk pemupukan, untuk pemetaan. Jadi sekarang basis datanya adalah basis peta digital atau poligon dengan drone ini bisa dimanfaatkan untuk pemetaan lahan kita, jaringan irigasi pun bisa dipetakan dengan drone agar kita nanti bisa punya data yang akurat real di lapangan. Teknologi akan terus berkembang sesuai kebutuhan tinggal bagaimana kita bisa mengikuti dengan arif dan bijaksana,” ungkapnya.
Dalam kesempatan terpisah Koordinator Balai Penyuluh Lapangan (BPP) Kecamatan Karangjambu, Yoseano Rubi Indrajanto mengatakan teknologi milenial tersebut diharapkan menjadi solusi efektif untuk mencegah serangan hama tananam. “Ini akan kami coba di musim tanam kali ini,” imbuhnya.