SERAYUNEWS – Belakangan ini, beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami cuaca ekstrem yang bahkan hingga menyebabkan pohon tumbang, tanah longsor, sampai dengan banjir.
Sebut saja banjir di Kabupaten Demak, yang membuat 90 desa di 11 kecamatan terendam berdasarkan laporan BPBD Demak sejak pertama kali terjadi tanggal 18 Maret 2024 .
Tak hanya itu, gempa bumi dahsyat juga mengguncang Kabupaten Tuban sebagai titik pusat gempa yang berkekuatan magnitudo 6.0 berlangsung pada tanggal 22 Maret 2024.
Namun, rasa empatik tidak muncul untuk para korban bencana. Banyak berita bohong atau belum terbukti kebenarannya bermunculan di jagat maya.
Salah satu informasi beredar di media sosial Instagram sebuah unggahan video yang memperlihatkan sebuah gundukan seperti gunung di area persawahan. Narasinya mengeklaim bahwa ada kemunculan gunung api aktif di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah setelah gempa di Kota Tuban dan banjir di Demak.
Bagi Demak, inilah bukan satu-satunya isu miring yang menerpa masyarakat. Beberapa hari pula juga mulai terdengar kabar munculnya kembali Selat Muria akibat banjir ini.
Lantas, bagaimana fakta yang sebenarnya? Ikuti penjelasan selengkapnya pada artikel berikut mengenai penjelasan berita tentang kemunculan guning api aktif usai gempa Tuban dan banjir Demak.
Melansir dari turnbackhoax.id, gundukan tersebut merupakan fenomena yang disebut Bledug Kramesan atau gunung berapi lumpur yang memang benar berlokasi di Kabupaten Grobogan.
Akan tetapi, dugaan bahwa kemunculannya setelah gempa bumi yang terjadi di Kota Tuban adalah tidak benar.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoal kemunculan fenomena Bledug Kramesan. Mereka menjelaskan bahwa Bledug Kramesan bukanlah suatu fenomena luar biasa.
Namun, menurut Badan Geologi ESDM, fenomena tersebut merupakan letupan lumpur dengan intensitas lebih kecil. Akibat letupan yang berlangsung lama, lumpur ini membentuk sebuah gunungan.
Dalam catatan Badan Geologi, fenomena seperti ini sudah ada sejak lama. Hal tersebut dijumpai pada beberapa naskah dari kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa mengenai kehadiran mud volcano ini. Jarak antara Bledug Kramesan dari Bledug Kuwu adalah sekitar 3,4 km.
Kesimpulan
Menurut Kominfo, narasi mengenai kemunculan gunung api aktif di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah usai gempa di Kota Tuban dan banjir di Demak adalah hoaks.***