SERAYUNEWS– Cilacap mencatat sejarah, dengan menjadi tuan rumah Tjilatjap International Film Festival (TJIFF). Ajang film internasional pertama di kota ini, berlangsung 26–28 Februari 2025 di Plaza Borobudur Cilacap.
Event akbar di pusat perbelanjaan legendaris Cilacap ini, menghadirkan film dari 15 negara dan menggabungkan berbagai elemen kreatif dalam satu acara.
Event TJIFF milik Cilacap Kreatif dan Rekarya ini, berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam ekosistem hexahelix. Mereka menghadirkan pengalaman sinematik luar biasa.
Cinema Screening menjadi program utama, menampilkan puluhan film indie dari sineas lokal dan internasional.
“Total ada partisipasi dari 15 negara, termasuk Iran, Thailand, Filipina, India, Malaysia, Pakistan, Lebanon, dan Uni Emirat Arab. Film-filmnya beragam, mencerminkan berbagai kisah, pesan, dan keunikan budaya dari masing-masing negara,” ujar Romi Angger Hidayat, founder Cilacap Kreatif dan Chairman Afrizal Abdi Musadiq dan Donie Hulalata.
Antusiasme tinggi tampak di Dakota Cinema, Plaza Borobudur, tempat pemutaran film berlangsung. Pengunjung menikmati karya-karya kreatif yang menyajikan beragam perspektif dan budaya.
Festival ini juga memberikan panggung bagi sineas lokal untuk menampilkan karya mereka yang sarat pesan mendalam dan inspiratif.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, mengapresiasi gelaran ini sebagai langkah maju bagi industri kreatif Cilacap.
“Dengan ajang film festival ini, kami dapat membuktikan bahwa Cilacap kaya akan seni budaya yang dapat terekspos di kancah nasional maupun internasional. Kami dari pemerintah Kabupaten Cilacap sangat mendukung kegiatan ini,” ujar Bupati Cilacap Syamsul melalui pesan video.
Mengusung tema “Meta Rasa”, festival ini mengeksplorasi emosi mendalam dalam budaya dan pengalaman manusia.
Tema ini memperkaya makna acara yang tidak hanya menghadirkan film, tetapi juga berbagai kegiatan kreatif lainnya.
Selain pemutaran film, TJIFF menghadirkan program menarik seperti video exhibition, lokal market, cinetalk, workshop, dan kelas kreatif. Beberapa kegiatan yang diadakan antara lain:
Partisipasi komunitas lokal juga tampak kuat, termasuk Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Cilacap yang mendukung dengan mengadakan workshop Digital Marketing dan menampilkan produk-produk Industri Kecil Menengah (IKM).
“HIPMI bekerjasama dengan Cilacap Kreatif sebagai bagian dari upaya kami untuk menjadikan Cilacap sebagai kabupaten kreatif. Kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi kreatif di Cilacap,” ujar Ketua HIPMI Cilacap, Ema Masitoh.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah pertemuan industri kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat Cilacap.
M. Ridho Fatahilah sebagai Project Leader, bersama Deftri Elgi Titan Saputri, sukses mewujudkan TJIFF sebagai festival yang meriah sekaligus bermakna.
TJIFF 2025 membuktikan bahwa Cilacap memiliki potensi besar dalam seni, budaya, dan industri kreatif. Event ini menjadi inspirasi dan bukti bahwa kota ini siap bersaing di panggung internasional.