SERAYUNEWS-Pada 2016, Claudio Ranieri membawa Leicester City juara Liga Inggris. Itu adalah gelar paling bergengsi pertama Ranieri sebagai pelatih. Ranieri mendapatkan gelar paling bergengsi itu ketika sudah berumur 65 tahun.
Namun, setelah mesra di tahun 2016, Ranieri harus pisah jalan dengan Leicester tahun 2017. Ranieri kembali berganti klub beberapa kali. Di sisi lain, Leicester City belum pernah lagi menjadi juara Liga Inggris.
Prestasi terbaik Leicester setelah juara Liga Inggris adalah juar Piala FA dan Community Shield pada 2021 dengan pelatih Brencan Rodgers. Selain itu tak ada lagi prestasi mentereng dari Leicester City.
Kini, Ranieri dan Leicester City seperti sedang bertukar cerita. Musim 2022-2023, Leicester terdegradasi dari Liga Primer Inggris, kasta tertinggi sepak bola antar klub Inggris. Musim depan alias 2023-2024 Leicester harus bermain di Championship, kasta kedua Liga Inggris.
Di sisi lain, Ranieri musim 2022-2023 melatih Cagliari di Serie B, kasta kedua sepak bola antar klub Italia. Kini, Ranieri sedang membuat jalan agar Cagliari bermain di Serie A musim 2023-2024. Kini, selangkah lagi Cagliari lolos ke Serie A.
Mereka akan main di final playoff melawan Bari dalam dua pertandingan. Pertama pada Jumat (9/6/2023) Cagliari akan menjamu Bari mulai pukul 01.30 WIB. Kemudian kedua pada Senin (12/6/2023) Cagliari akan dijamu Bari mulai pukul 01.30 WIB.
Cagliari akan mengandalkan pemain 33 tahun Gianluca Lapadula. Lapadula adalah topskor Serie B musim 2022-2023 dengan 21 gol. Lapadula adalah eks AC Milan yang merupakan orang Italia yang dinaturalisasi oleh Peru.
Jika Cagliari lolos ke Serie A, maka Ranieri dan Leicester benar-benar bertukar cerita. Ranieri dari kasta kedua naik ke kasta pertama, sementara Leicester sebaliknya.