SERAYUNEWS – Selama ini ampas tahu, cuma jadi limbah. Tapi di tangan dosen Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP), malah memberikan manfaat ekonomi tinggi.
Nabila Noor Qistiani, dosen Teknik Logistis sekaligus Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ITTP, memanfaatkannya untuk pakan budidaya maggot.
Nabila bersama timnya, memberikan pelatihan pengelolaan limbah ampas tahu melalui teknik biokonversi sehingga bisa mempunyai nilai jual.
Baca juga: Ratusan Lukisan dan Karya Seni Ikatan Pelukis Banyumas, Dipajang di Pameran Seni Rupa Gregah ITTP
“Program ini, jadi upaya untuk mengatasi dampak negatif limbah yang berpotensi merusak lingkungan. Melalui program PKM ini pula, ia mendapatkan dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset & Teknologi,” ujarnya, Selasa (29/8/2023).
Selain pelatihan budidaya maggot, ia juga memberikan pemahaman pentingnya pengemasan produk yang menarik dan strategi pemasaran digital agar lebih bisa bersaing.
Nabila menambahkan, melalui pelatihan tersebut di harapkan para peserta dapat mengoptimalkan strategi pemasaran dan turut serta dalam upaya mengurangi dampak negatif limbah.
Jariyah, salah satu pengrajin tahu di Desa Kalisari mengungkapkan, menjadikan ampas tahu sebagai pakan untuk budidaya maggot merupakan hal yang baru bagi para perajin di desanya. Karena selama ini, ampas tahu cuma jadi kerupuk atau pakan ternak lainnya.
“Pelatihannya sangat menarik dan bermanfaat. Kami punya opsi baru yang bernilai ekonomi, yakni budidaya maggot,” katanya.