SERAYUNEWS– Curah hujan tinggi diperkirakan akan terjadi selama bulan Januari 2024. Termasuk di Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Oleh karena itu pemangku kebijakan di wilayah tersebut diminta waspada longsor.
“Curah hujan di Banyumas Raya di bulan Januari 2024 diprediksi mencapai lebih dari 400 mm. Kondisi tersebut perlu adanya kewaspadaan terhadap bencana alam gerakan tanah atau tanah longsor. Terutama pada lokasi yang rawan gerakan tanah atau longsor,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Boedyo Dharmawan dalam surat Nomor 545.5/ terkait Antisipasi Tanah Longsor tertanggal 2 Januari 2023 yang dikirimkan kepada bupati dan wali kota seluruh Jateng.
Dengan curah hujan menengah-tinggi, sebagian wilayah Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Purbalingga rawan bencana longsor. Oleh karena itu pihaknya meminta agar bupati dan walikota di daerah tersebut meningkatkan penyuluhan tentang kewaspadaan longsor kepada masyarakat di wilayah yang rawan bencana alam tersebut. “Yang kedua juga perlu dipersiapkan infrastruktur dan sarana prasarana untuk antisipasi jika terjadi bencana,” paparnya.
Selanjutnya yang perlu dilakukan juga adalah meningkatkan kewaspadaan dengan memasang Early Warning Sistem (EWS) serta rond masyarakat secara bergiliran. Ini dilakukan apabila hujan deras turun selama dua jam berturut-turut. “Yang juga tak boleh dilupakan adalah berkoordinasi dengan stakeholder terkait kebencanaan terutama dalam penanganan darurat,” terangnya.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Priyo Satmoko juga mengatakan bencana alam hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor rawan terjadi sejumlah titik di Kabupaten Purbalingga. “Ada sejumlah wilayah yang rawan longsor. Biasanya yang ada di wilayah pegunungan. Kami sudah menginstruksikan kepada jajaran kami untuk stanby dan bersiaga selama hujan turun dengan deras,” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberitahukan warga untuk waspada. Sebab, cuaca ekstrem menghantui beberapa wilayah di Indonesia di malam tahun baru. Cuaca ekstrem misalnya adalah hujan dan petir serta angin kencang. Beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem adalah pohon roboh karena angin kencang dan banjir.