SERAYUNEWS – Banyak calon penumpang yang masih bertanya, apakah drinking water di stasiun milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) layak minum atau tidak?
Untuk itu, simak ulasan dari serayunews.com di bawah ini guna mengetahui informasinya dan lengkap dengan daftar 22 stasiun penyedia, termasuk Stasiun Purwokerto.
Sebelum itu, kita wajib mengetahui terlebih dahulu apa tujuan dari adanya Drinking Water Station. KAI Group berkomitmen untuk mencapai net zero emission melalui beberapa langkah strategis.
Salah satunya dengan menyediakan Drinking Water Station ini. Hal tersebut merupakan dukungan PT KAI untuk mengurangi penggunaan botol plastik sebagai salah satu langkah untuk mencapai net zero emission (NZE).
Tak hanya menyasar kepada pelanggan kereta api saja, tetapi pihaknya juga menargetkan para pegawai untuk memanfaatkan fasilitas ini.
Dalam keterangan resmi pada 30 Juli 2024, Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa layanan dispenser ini memungkinkan penumpang mengisi ulang air seperlunya selama di stasiun.
”Hadirnya dispenser merupakan langkah dari KAI untuk menerapkan kampanye ramah lingkungan. Setiap dispenser yang ditempatkan KAI menyediakan pilihan air panas, dingin, dan normal sesuai selera penumpang,” kata Anne, mengutip kai.id pada Minggu (11/8/2024).
Dalam kesempatan berbeda, Anne menjelaskan pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menghadirkan layanan drinking water station yang telah melalui beragam uji termasuk kualitas air.
“KAI berkomitmen tidak hanya sekedar menyediakan air minum, namun juga air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api,” jelasnya.
“Kualitas air minum pada fasilitas drinking water station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu yang diuji berdasarkan pengujian oleh Coway Water Quality Laboratory. Selain itu, fasilitas air minum tersebut juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.” Anne menambahkan.
Lebih detail Anne mengungkapkan, parameter-parameter uji kualitas air pada drinking water station antara lain parameter mikrobiologi (E. Coli dan Total Bakteri Coliform), parameter fisik (Suhu, Total Dissolved Solid, Kekeruhan, Warna, dan Bau).
Tak hanya itu, parameter kimia (Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Arsen, Kadmium, Timbal, Fluorida, dan Aluminium), serta parameter kimia tambahan (Total Kromium, Tembaga, Seng, dan Nikel) juga menjadi parameter uji kelayakan.
“KAI akan terus mendukung kampanye ataupun gerakan konservasi dan teknologi yang ramah lingkungan sebagai salah satu upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa kereta api. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Anne.
Sementara itu, berdasarkan data per Juli 2024, terdapat 22 stasiun yang sudah menyediakan water station. Berikut adalah daftarnya.
1. Stasiun Gambir
2. Stasiun Pasar Senen
3. Stasiun Bandung
4. Stasiun Kiaracondong
5. Stasiun Cirebon
6. Stasiun Cirebon Prujakan
7. Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng
8. Stasuun Semarang Poncol
9. Stasiu Purwokerto
10. Stasiun Kutoarjo
11. Stasiun Yogyakarta
12. Stasiun Lempuyangan
13. Stasiun Solo Balapan
14. Stasiun Madiun
15. Stasiun Kertosono
16. Stasiun Kediri
17. Stasiun Blitar
18. Stasiun Surabaya Pasarturi
19. Stasiun Surabaya Gubeng
20. Stasiun Malang
21. Stasiun Jember
22. Stasiun Tanjungkarang
Itulah daftar 22 stasiun penyedia drinking water yang sudah teruji kelayakannya. Harapannya, para penumpang dapat memanfaatkan dan mengurangi penggunaan botol plastik.
***