SERAYUNEWS-Perubahan iklim akibat adanya el nino berdampak kian parah. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar warga di Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga mengalami krisis air. Mereka harus bergantung adanya pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kecamatan Kejobong merupakan salah satu wilayah yang rawan kekeringan dan krisis air bersih selama musim kemarau. Tahun ini kondisinya sama. Warga di sana sebagian besar sudah tergantung dengan pasokan air bersih,” kata anggota DPRD Purbalingga Bayu Widyatama, Jumat (15/9/2023).
Guna membantu mengatasi persoalan warga terkait pasokan air bersih tersebut, dia mencoba membantu dengan memberikan pasokan air bersih. Disampaikan terdapat enam desa di Kecamatan Kejobong yang mengalami kekeringan parah “Masing-masing Desa Langgar, Kejobong, Pangempon, Pandansari, Nangkasawit, Kedarpan, Nangkod dan Timbang,’’ terang anggota dewan dari PDIP tersebut.
Setiap hari dia mengirimkan pasokan air bersih kepada warga di enam desa tersebut secara bergiliran. Satu mobil tangki bisa membawa pasokan air bersih sebanyak 2000 liter. Dia bersama sejumlah warga mendistribusikannya mulai pagi hingga malam hari. “Kita mulai pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB hingga kadang sampai pukul 24.00 WIB,” ungkapnya di sela-sela mengirimkan bantuan air bersih ke warga Desa Kejobong.
Bantuan air bersih sangat ditunggu oleh warga. Terbukti saat pasokan air bersih datang mereka langsung berebut untuk mengisi jeriken dan ember dengan air bersih. Sejumlah warga mengatakan mereka memprioritaskan pasokan air bersih tersebut untuk kebutuhan memasak dan juga air minum. “Setelah itu baru untuk mencuci dan mandi,” kata Darsono (45), salah seorang warga Desa Kejobong yang ikut antre pasokan air bersih.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko dalam kesempatan terpisah mengatakan pihaknya setiap hari juga mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan. Pengiriman dilakukan secara bergiliran.
“Musim kemarau semakin panjang sehingga jumlah warga yang mengalami krisis air bersih bertambah,” ujarnya.
Bantuan air bersih juga diberikan melalui sejumlah organisasi di antaranya Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga. Pengurus PMI Purbalingga Imam Karseno menyampaikan hingga Rabu (13/9/2023) pihaknya sudah mengirimkan bantuan air bersih ke 17 desa di 7 kecamatan. “Jumlah bantuan air bersih yang telah dikirimkan sebanyak 516.000 liter dan diperuntukkan bagi 27.084 warga,” imbuhnya.