SERAYUNEWS – Sejak kehadirannya, Artificial Intelligence atau AI memang masih menjadi buah bibir oleh masyarakat secara global. Namun, apa dampak penggunaan AI?
Pasalnya, perkembangan AI yang semakin melesat menimbulkan kekhawatiran terhadap dunia kerja pada bidang tertentu.
Menurut laporan World Economic Forum (WEF), sejumlah industri akan mengalami penurunan jumlah pekerjaan.
Sektor akomodasi dan makanan, misalnya, diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 16 persen sampai 2027 mendatang.
Sementara untuk sektor media, hiburan, dan olahraga diprediksi bakal mengalami penurunan cukup besar pada 2027, yakni 32 persen.
Kendati begitu, hadirnya AI dapat menciptakan 69 juta pekerjaan baru. Sayangnya, sebanyak 83 juta pekerjaan juga akan hilang.
Dalam penggunaannya, AI memiliki sejumlah dampak positif dan negatif.
Berikut informasinya:
Dalam berbagai sektor, AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Contohnya, AI dapat digunakan untuk otomatisasi.
Dalam hal ini, AI dapat Anda gunakan untuk otomatisasi yang prosesnya bersifat repetitif dan mempercepat produksi.
Apabila Anda menggunakan AI, keputusan yang diambil ini sudah sesuai dengan algoritma tertentu. Jadi, hal ini bisa mengurangi kesalahan dan meningkatkan akurasi.
Selanjutnya, AI juga bisa bekerja tanpa henti, yakni 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Jadi, AI sangat berbeda dengan manusia.
Kemampuan otomatisasi AI ini berpotensi mengganti pekerjaan manusia. Hal ini pun bisa menjadi masalah di masa depan.
Kendati terlihat canggih, manusia masih tetap bisa secara penuh menggantikan AI. Lantaran, AI tidak memiliki sisi emosional seperti manusia.
Bagi yang ingin menggunakan AI, Anda harus siap-siap mengalokasikan biaya yang mahal untuk pembuatan, pemeliharaan, dan perbaikan.
Lantaran kecerdasan buatan ini kerap serba bisa, berpotensi membuat manusia menjadi sosok yang malas.
Bahkan, penggunaan AI yang berlebihan ini, tidak dipungkiri dapat mengurangi kemampuan kreativitas manusia.
Nah, itulah dampak penggunaan AI, baik negatif atau positif. Anda harus tetap melakukan inovasi, agar tidak bisa digantikan.***