SERAYUNEWS- Presiden Prabowo Subianto menerima perwakilan serikat pekerja dalam forum silaturahmi di Istana Negara.
Pertemuan berlangsung hangat sejak sore hingga malam dan dihadiri sejumlah pimpinan organisasi buruh besar di Indonesia.
Dalam forum tersebut, serikat pekerja membawa isu penting yang selama ini menjadi perhatian buruh, di antaranya RUU Ketenagakerjaan, RUU Perampasan Aset, dan agenda reformasi pajak.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, menegaskan posisi buruh untuk berdiri mendampingi Presiden Prabowo dalam menjalankan agenda pembangunan nasional.
Ia menekankan, dukungan ini bukan berarti buruh kehilangan sikap kritis, melainkan tetap konsisten memperjuangkan aspirasi pekerja.
“Gerakan Buruh Indonesia mendukung penuh Presiden Prabowo Subianto. Kami bukan berada di belakang, melainkan di samping Presiden. Kami akan selalu bersama, tetapi tetap konsisten mengawal agar hak-hak buruh diperjuangkan,” kata Andi Gani.
Ia menegaskan, buruh mendukung aksi demonstrasi damai sebagai bagian dari demokrasi, namun menolak keras segala bentuk anarkisme yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
Andi Gani menyampaikan, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjaga ruang demokrasi tetap terbuka bagi rakyat.
Prabowo juga berjanji mempercepat pembahasan dua rancangan undang-undang yang menjadi sorotan buruh.
“Presiden berjanji RUU Perampasan Aset segera dibahas, begitu juga dengan RUU Ketenagakerjaan yang diminta oleh buruh. Beliau bahkan langsung meminta Ketua DPR untuk segera memprosesnya bersama partai-partai politik,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menekankan bahwa demonstrasi tetap menjadi sarana penting bagi rakyat kecil menyampaikan aspirasi, terutama ketika saluran formal lambat merespons.
“Demonstrasi adalah satu-satunya cara bagi buruh, petani, nelayan, mahasiswa, dan kelompok bawah lainnya ketika lembaga formal tidak mendengar,” jelasnya.
Tapi, kata dia, demonstrasi harus konstruktif, konstitusional, dan anti-kekerasan. Presiden sependapat dengan itu.
Menurut Iqbal, Presiden Prabowo merespons positif masukan yang disampaikan serikat pekerja.
Pertemuan juga dihadiri pemuka agama, mahasiswa, serta organisasi kepemudaan. Suasana diskusi berjalan cair dan penuh keterbukaan.
“Prinsipnya, Pak Prabowo mendengar semua aspirasi. Beliau menyambut baik masukan tidak hanya dari buruh, tetapi juga dari kelompok masyarakat lain yang hadir,” pungkas Iqbal.
Dukungan penuh serikat pekerja terhadap Presiden Prabowo menegaskan bahwa isu buruh kini menjadi bagian dari prioritas nasional.
Pembahasan RUU Ketenagakerjaan dan RUU Perampasan Aset diharapkan segera menghasilkan keputusan yang adil, berpihak pada pekerja, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.