SERAYUNEWS– Pemerintah melalui Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara memastikan, seluruh hewan kurban di Banjarnegara aman dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Begitu juga dengan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Banjarnegara, Firman Sapta Ady mengatakan, sejak bulan lalu pihaknya telah melakukan pemantauan pada sejumlah ternak yang ada di Banjarnegara. Bahkan semua hewan ternak khususnya jenis sapi sudah mendapatkan vaksin.
Tak hanya itu, untuk memberikan dan memastikan kesehatan hewan kurban, pemerintah juga melakukan pemantauan terhadap lalu lintas ternak. Baik yang beredar di pasar hewan maupun pada peternak yang baru mendapatkan sapi dari luar daerah.
“Kami bisa pastikan semua hewan ternak di Banjarnegara khususnya sapi sudah kami vaksin. Sebab dari populasi sapi Banjarnegara yang mencapai 21 ribu, kami memiliki ketersediaan vaksin sampai 30 ribu, sehingga semua aman,” ujarnya.
Menurutnya, dari jumlah tersebut terdapat sekitar 7.200an ekor sapi dari peternak di Banjarnegara yang siap kurban. Jumlah tersebut sudah cukup aman untuk memenuhi kebutuhan kurban di Banjarnegara. Sebab kebutuhan sapi kurban di Banjarnegara berada di kisaran 6.000an, sehingga sisanya dikirim ke luar daerah.
“Ketesediaan hewan ternak kita berlebih, tidak hanya sapi, populasi kambing di Banjarnegara juga sudah mencapai 200 ribuan. Dari jumlah tersebut 8.000an siap kurban, sedangkan kebutuhan Banjarnegara pada angka 4.000an ekor, begitu jaug dengan domba dari kebutuhan 1.500an domba, kita memiliki sekitar 5.000an domba siap kurban,” ujarnya.
Meski begitu, dia juga mengatakan banyak masyarakat Banjarnegara yang berkurban dengan sapi dari peternak luar Banjarnegara, seperti sapi Madura. Sebab mayoritas peternak lokal Banjarnegara ini mengemangkan sapi jenis metal dan sejenisnya dengan harga di atas Rp 30 juta per ekor. Sementara data beli masyarakat Banjarnegara dalam hewan kurban ini masih di angka Rp 25 juta.
“Meski ketersediaan berlebih, tetapi kita juga masih mendatangkan dari luar, itu juga kita pantau. Sementara sapi lokal Banjarnegara justru banyak diminati kota besar. Kita pastikan semua aman. Sebab kami sudah melakukan pemantauan sejak sebulan lalu, mulai dari pasar hewan hingga kandang peternak,” ujarnya.