SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DinnakerkopUKM) memperkenalkan sebuah terobosan baru guna menjawab tantangan pemasaran yang dihadapi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Inovasi yang diberi nama Member Cuanki, akronim dari “Membangun Jejaring dan Cara Berjualan Menggunakan Katalog Inyong”, telah diresmikan.
Peresmian program ini dilakukan langsung oleh Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, pada Kamis (04/07/2025). Peluncuran ini menjadi bagian dari acara yang lebih besar, yaitu peluncuran 33 Inovasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) dari Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Tahun 2025, yang merupakan hasil kerja sama Pemkab Banyumas dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang UMKM DinnakerkopUKM Kabupaten Banyumas, Dr. Ani Witosari, S.Pd. M.Pd., menyatakan bahwa gagasan ini muncul dari permasalahan mendasar yang kerap dialami UMKM, yakni pemasaran. Menurutnya, kualitas produk dan kemasan yang baik tidak akan berarti banyak jika pelaku usaha tidak mampu memperluas jangkauan pasarnya.
Ani menegaskan peran aktif dinasnya dalam memfasilitasi distribusi produk-produk UMKM pilihan.
“Kami dari DinakerkopUKM berperan dalam menyalurkan produk-produk UMKM yang sudah terkurasi ke hotel-hotel besar, restoran, dan toko-toko. Produk-produk tersebut terlebih dahulu diseleksi dari sisi legalitas hingga kualitas, sebelum kemudian dipasarkan lebih luas,” katanya.
Lebih lanjut, Ani menjelaskan bahwa Member Cuanki mengandalkan “Katalog Inyong” yang dirancang untuk kemudahan akses. Berbeda dari aplikasi pada umumnya, platform ini dapat dijangkau melalui tautan https://linktr.ee/umkmbms atau dengan memindai kode QR. Kode tersebut telah disebarluaskan ke berbagai pemangku kebijakan, mulai dari kepala dinas, camat, hingga kepala desa untuk memastikan jangkauan yang maksimal.
“Begitu buka link atau scan barcode, nanti muncul produk UMKM sekabupaten Banyumas yang sudah terkurasi,” tambahnya.
Dalam katalog digital ini, masyarakat dapat menemukan beragam produk lokal, mulai dari kuliner kering dan basah, hingga hasil kerajinan seperti batik, sepatu, dan tas. Selain menjadi etalase bagi pembeli, platform ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM lain untuk menitipkan produk unggulan mereka di galeri yang dikelola oleh dinas.
Melalui inovasi ini, Ani berharap omzet para pelaku UMKM dapat meningkat seiring dengan meluasnya jangkauan pemasaran mereka.
“Harapannya ketika kami bantu pemasaran, nanti omzetnya akan meningkat, yang tentunya akan menambah kesejahteraan,” kata Ani.