SERAYUNEWS – Sebanyak 56 personel penyidik dari berbagai satuan di Polres Purbalingga mengikuti Pelatihan Teknis Penyidik yang membahas cara mendeteksi kebohongan dalam pemeriksaan. Kegiatan ini digelar di Aula Wicaksana Laghawa, Mapolres Purbalingga, Rabu (30/7/2025).
Pelatihan mengangkat tema “Observasi Perilaku Pihak Berperkara dalam Upaya Menggali Validitas Keterangan” dan menghadirkan Dyah Astorini Wulandari, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog – dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang juga Humas Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) wilayah Bralingmascakeb.
Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar menegaskan bahwa pelatihan ini penting bagi para penyidik yang berhadapan langsung dengan pelapor, saksi, korban hingga terduga pelaku.
Materi disampaikan oleh pakar perilaku manusia yang memahami teknik psikologi forensik dalam konteks hukum.
“Kita ingin personel memiliki kemampuan menggali dan memvalidasi keterangan—apakah informasi yang diberikan dalam ruang pemeriksaan benar atau tidak,” jelas Kapolres.
Ia menambahkan, teknik ini akan membantu penyidik dalam mencocokkan keterangan dengan berita acara dan data lapangan, untuk membedakan antara keterangan jujur dan manipulatif.
Sebanyak 56 personel yang terlibat dalam pelatihan berasal dari berbagai unit, antara lain:
Mereka dibekali metode observasi psikologis dan keterampilan dasar untuk membaca bahasa tubuh, ekspresi wajah, serta inkonsistensi narasi dari pihak yang diperiksa.
Kapolres berharap kegiatan ini menjadi bekal tambahan bagi para penyidik agar lebih akurat dan objektif dalam menangani setiap kasus.