SERAYUNEWS-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara menyerahkan bantuan untuk siswa kurang mampu dan inklusi. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Pj Bupati Banjarnegara di Kantor Dindikpora Banjarnegara, Rabu (4/10/2023).
Selain menyerahkan bantuan tersebut, Dindikpora Banjarnegara juga menyalurkan bantuan air bersih pada sejumlah sekolah yang mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau tahun ini.
Kepala Dindikpora Banjarnegara, Teguh Handoko mengatakan, bantuan tersebut berasal dari zakat profesi yang dikelola oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Dindikpora Banjarnegara.
“Hari ini kita tasharufkan dana zakat untuk membantu 11 sekolah terdampak kekeringan serta 16 siswa yang tidak mampu dan inklusi. Untuk siswa kurang mampu kita berikan bantuan uang tunai, dan alat bantu bagi sekolah inklusi,” katanya.
Selain itu, Dindikpora bekerjasama dengan BPBD Banjarnegara juga melakukan droping air bersih pada sejumlah sekolah yang terdampak kekeringan, tak hanya itu bagi sekolah yang masih memiliki sumber air juga dibantu sumur bor dan torn, termasuk pompa dan pipa untuk menyalurkan air bersih.
“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban siswa. Sedangkan untuk sekolah inklusi kita berikan alat bantu sesuai dengan kebutuhan siswa yang memiliki kebutuhan khusus,” katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Tri Harso menilai, bantuan bagi sekolah yang terdampak kekeringan merupakan salah upaya untuk mendukung suasana pembelajaran yang menyenangkan di sekolah.
Tanpa disadari, ketiadaan persediaan air bersih di sekolah saat musim kemarau seperti ini akan mempengaruhi proses belajar mengajar dan juga kebersihan lingkungan maupun warga sekolah.
Dengan tidak adanya air bersih di sekolah maka proses belajar mengajar akan terganggu. Lalu, kebersihan lingkungan dan kesehatan warga sekolahnya juga tidak terjamin dengan baik.
“Oleh karena itu, bantuan ini tepat untuk mengupayakan droping air bersih dan memfasilitasi sarana untuk mendapatkan air ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah kesulitan air,” katanya.
Khusus untuk anak-anak sekolah yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan, pemerintah daerah maupun UPZ Dindikpora berupaya meringankan beban anak-anak tersebut agar tetap semangat menuntut ilmu di sekolah.