SERAYUNEWS – Teks doa Katolik saat mengalami kegagalan sebagai bentuk penyerahan diri. Umat Katolik dapat memanjatkan doa dalam berbagai situasi.
Kita menyadari bahwa roda kehidupan terus beputar. Kadang mengalami suka tetapi juga duka. Dalam situasi yang berat dan sulit memang baru teringat betapa sayangnya Allah kepada manusia.
Demikian juga saat mengalami kegagalan bukan berarti menyalahkan keadaan. Saat mengalami hal tersebut, kita pun dapat meningkatkan rasa syukur karena pasti ada hikmatnya.
Ada proses harus dilalui dengan perjalanan yang tidak mudah. Barangkali kita bisa belajar lebih bersabar dan ikhlas. Secara khusus umat beriman dapat membaca doa agar semangat kembali serta mohon kesabaran.
Ya Bapa, pangkal pengharapan sejati. Berilah aku semangat baru, dan jangan biarkan aku berlarut-larut dalam rasa putus asa menghadapi kegagalanku ini.
Terangilah hatiku, agar aku mampu melihat kehendak-Mu, dibalik kegagalan ini.
Semoga aku dapat memetik hikmat dari kegagalanku ini dan dapat mendatangkan keberhasilan dalam hidupku sepanjutnya.
Bapa, kegagalanku ini ku persatukan dengan sengsara dan wafat Kristus, supaya akupun dapat bangkit dalam semangat baru, seperti Putera-Mu bangkit dari mati.
Sebab Dialah Juru Selamat yang teah merintis jalan untuk bangkit dari segala kegagalan. Melalui perantaraan Tuhan Yesus Kristus dan pengantara kami. Amin.
“Allah yang mahamurah, Engkau tetap sabar ketika umat-Mu Israel tidak setia. Dengan penuh kesabaran pula Engkau menuntun orang berdosa untuk bertobat sebab Engkau tidak menginginkan pendosa menderita atau menjadi binasa. Dengan sabar dan penuh kasih Engkau mengulurkan tangan-Mu dan menunjukkan jalan tobat, yang bertobat Engkau ampuni dan kau rangkul dengan mesra.
Ya Bapa, berilah kami hati yang lapang, agar kami dapat menerima orang lain seperti apa adanya, dan dapat memahami kekurangannya, karena kami pun sering salah dan khilaf.
Semoga kami tidak mudah mencela dan berprasangka, tidak pula terlalu cepat mengumpat dan mencerca, atau mengadili dan menghukum sesama. Semoga kami dapat menerima saudara yang bersalah dengan penuh cinta, mengampuni dan memaafkan kesalahannya.
Semoga api kasih selalu mengarahkan sikap kami. Sebab kasih itu sabar, kasih itu murah hati. Kasih itu menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.
Ya Bapa, berilah kami kesabaran, agar tak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, jauhkanlah pula kami dari sikap gegabah dan suka mengambil jalan pintas. Semoga dengan penuh kesabaran kami menantikan kerahiman-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.”
***