SERAYUNEWS – Nabi Ayub AS dikenal sebagai salah satu nabi yang memiliki kesabaran luar biasa dalam menghadapi cobaan hidup.
Allah SWT menguji Nabi Ayub dengan penyakit yang sangat parah, kehilangan harta benda, dan bahkan ditinggalkan oleh sebagian besar orang terdekatnya.
Namun, meskipun demikian, Nabi Ayub tetap teguh dalam keimanan dan selalu berdoa kepada Allah, memohon kesembuhan dengan penuh ketundukan.
Berikut ini adalah doa Nabi Ayub ketika sakit. Simak selengkapnya di bawah ini.
Kisah Nabi Ayub menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam, terutama saat menghadapi penyakit atau ujian berat.
Allah SWT menguji Nabi Ayub dengan penyakit kulit yang sangat parah hingga menyebabkan seluruh tubuhnya penuh dengan luka dan bernanah. Penyakit ini berlangsung begitu lama sehingga masyarakat sekitar menjauhinya, bahkan ia kehilangan anak-anak dan hartanya.
Namun, yang paling luar biasa dari kisah ini adalah Nabi Ayub tidak pernah kehilangan imannya kepada Allah SWT. Dalam kondisi yang sangat berat tersebut, beliau tetap berserah diri dan tidak pernah mengeluh.
Allah SWT memuji kesabaran Nabi Ayub dalam Al-Qur’an:
وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ
“Dan ingatlah kisah hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83)
Dari ayat ini, kita dapat melihat bagaimana Nabi Ayub menghadapi penyakitnya. Beliau tidak pernah menyalahkan Allah atau merasa putus asa, melainkan memohon dengan penuh kelembutan, mengakui kelemahannya sebagai manusia, dan yakin akan kasih sayang Allah.
Doa yang beliau panjatkan dalam puncak kesedihannya adalah:
رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar rahimin.”
Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83)
Doa ini sangat ringkas, tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Nabi Ayub tidak mengeluh atau meminta secara spesifik agar penyakitnya segera diangkat.
Sebaliknya, beliau hanya mengakui bahwa dirinya sedang diuji dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah yang Maha Pengasih.
Doa ini menunjukkan betapa besar kesabaran dan ketawakalan Nabi Ayub, yang percaya bahwa Allah pasti memberikan jalan keluar terbaik dari setiap ujian.
Doa Nabi Ayub AS mengajarkan kepada kita pentingnya kesabaran dan ketawakalan dalam menghadapi cobaan hidup. Setiap ujian yang kita hadapi, termasuk penyakit, merupakan bentuk kasih sayang Allah untuk menguji keimanan kita.
Melalui doa, kita menyerahkan segala urusan kepada Allah, dengan keyakinan bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi setiap ujian, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ayub AS. Semoga artikel ini bermanfaat.***