SERAYUNEWS – Umat Islam bisa memanjatkan doa-doa setelah melaksanakan sholat atau pun pada waktu-waktu tertentu.
Namun, ada pula doa sujud yang secara khusus dibaca karena memiliki makna dan harapan besar. Saat melaksanakan sholat ada gerakan sujud.
Gerakan dalam sholat ini memiliki makna spiritual dalam Islam. Hal ini dilakukan saat seorang Muslim menundukkan kepala ke tanah, menyentuhkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki ke bumi.
Sujud tidak hanya sekadar simbol kepatuhan tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
Seorang Muslim merendahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Hal ini juga menggambarkan ketidakberdayaan manusia juga menunjukkan ketidakberdayaan pada kekuasaan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Posisi terdekat seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (dalam sujud)” (HR. Muslim).
Saat melakukan sujud terdapat doa-doa yang disampaikan. Doa dahsyat ini dipanjatkan saat Rasulullah SAW bersujud.
Berikut ini doa-doa yang perlu diketahui seorang Muslim:
Pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah membaca dalam sujudnya,
اللّهُمَّ اغفِرْ لي ذَنْبي كلَّه؛ دِقَّه وجِلَّه، وأوَّلَه وآخِرَه، وعلانيَتَه وسِرَّه
“Ya Allah, ampuni dosa-dosaku, seluruhnya; yang kecil dan besar, yang
Kedua, dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia pernah ditinggal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk shalat malam, lalu mencarinya dan menemukan beliau sedang sujud. Saat itu Aisyah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca,
اللهمَّ اغفِرْ لي ما أسرَرْتُ وما أعلَنْتُ
“Ya Allah, ampuni kesalahku yang aku kerjakan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.” (HR. Al-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al-Albani)
اللهمَّ اجعَلْ في قلبي نورًا، وفي سَمْعي نورًا، وفي بصَري نورًا، وعن يميني نورًا، وعن شِمالي نورًا، وأمامي نورًا، وخَلْفي نورًا، وفَوْقي نورًا، وتحتي نورًا، واجعَلْ لي نورًا
“Ya Allah, jadikan dalam hatiku ada cahaya, di telingaku ada cahaya, di pandanganku ada cahaya, dari arah kananku ada cahaya, arah kiriku ada cahaya, arah depanku ada cahaya, arah belakangku ada cahaya, arah atasku ada cahaya, arah bawahku ada cahaya, dan jadikan cahaya untukku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, ini lafadz milik Mulim)
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, saat beliau mencari suaminya yang tidak ada di sisinya pada satu malam.
Beliau menyentuh telapak kaki Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang sujud di masjid. Saat itu beliau membaca,
اللهمَّ أعوذُ برضاكَ مِن سَخَطِكَ، وبمُعافاتِكَ مِن عقوبتِك، وأعوذُ بك منك لا أُحصي ثَناءً عليك، أنتَ كما أثنَيْتَ على نفسِكَ
“Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari adzabMu, aku tidak bisa menghitung pujian atasMu, Engkau, sebagaimana Engkau memuji diriMu sendiri.” (HR. Muslim)
***