SERAYUNEWS – Teks doa untuk arwah Paus Fransiskus yang dapat dipanjatkan umat Katolik.
Wafatnya Paus Fransiskus membawa duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Sosoknya yang rendah hati, penuh welas asih, dan teguh dalam membela nilai-nilai Injil meninggalkan jejak spiritual yang tak mudah dilupakan.
Di tengah masa berkabung ini, umat Kristiani diajak untuk mengenang beliau dengan penuh hormat dan kasih, salah satunya melalui doa-doa khusus bagi arwahnya.
Selama masa berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus, umat Katolik dianjurkan untuk mengadakan Misa Arwah, doa Rosario, Novena, atau Adorasi Sakramen Mahakudus sebagai wujud kasih dan hormat.
Sekolah, komunitas basis, paroki, hingga ordo religius juga dapat mengadakan ibadat khusus sebagai penghormatan atas pelayanan dan warisan rohani yang telah ditinggalkan oleh Paus Fransiskus.
Dalam tradisi Gereja Katolik, doa untuk orang yang telah meninggal merupakan wujud iman dan kasih.
Tidak hanya untuk anggota keluarga, doa ini juga bisa dipanjatkan untuk para pemimpin rohani, seperti Paus, Uskup, atau para imam, yang telah membimbing umat di jalan keselamatan.
Seperti yang tercantum dalam buku doa resmi Puji Syukur, nomor 169, doa untuk arwah yang telah meninggal tidak hanya menjadi sarana penghiburan, tetapi juga merupakan ungkapan iman akan hidup kekal yang dijanjikan oleh Allah.
Umat percaya bahwa meskipun raga telah tiada, jiwa orang yang telah wafat tetap hidup bersama Allah dalam persekutuan para kudus.
Meskipun doa ini umumnya digunakan untuk anggota keluarga, banyak umat percaya bahwa Paus juga layak dikenang sebagai bagian dari “keluarga iman”.
Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus telah menjadi bapa rohani bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Kiprahnya dalam membela kaum marginal, merangkul semua umat tanpa diskriminasi, serta mengajak dunia untuk menjaga bumi sebagai “rumah bersama” menjadikannya teladan cinta kasih yang nyata.
Kehilangan beliau tentu saja dirasakan bukan hanya oleh umat Katolik, tetapi juga oleh berbagai komunitas lintas agama yang melihat Paus sebagai simbol perdamaian dan persaudaraan universal.
Berikut ini adalah teks doa yang dapat dipanjatkan oleh umat Katolik selama masa berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus:
Allah, pangkal kehidupan semua insan,
Engkau telah memanggil Paus Fransiskus dari tengah-tengah kami untuk kembali ke hadirat-Mu.
Dia sekarang berada di pangkuan-Mu.
Tetapi kami tetap merasa bersatu dengan dia,
sebab kami semua adalah putra-Mu,
kami sama-sama anggota Tubuh Kristus yang satu,
warga persekutuan kaum beriman dahulu, kini, dan yang akan datang.
Kami yakin bahwa hidupnya hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan;
dan bahwa suatu kediaman abadi kini tersedia baginya di surga.
Didasari oleh keyakinan ini,
semoga dalam menghadapi maut yang tak terelakkan
kami tidak lagi merasa takut,
karena sungguh-sungguh didukung oleh harapan akan hidup abadi yang Kau janjikan kepada kami.
Bapa, ampunilah segala dosanya,
dan terimalah dia dalam pangkuan kasih-Mu.
Ia telah mati seperti Kristus;
maka perkenankanlah ia pun bangkit seperti Kristus.
Kami berdoa pula bagi semua orang yang telah Kau panggil mendahului kami.
Karena belas kasih dan kerahiman-Mu,
semoga mereka memperoleh kebahagiaan bersama para kudus-Mu.
Ya Bapa, semua harapan ini kami haturkan kepada-Mu
dengan pengantaraan Yesus Kristus,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang masa.
Amin.
Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka, namun juga harapan. Ia telah menjalankan tugasnya sebagai hamba Tuhan dengan penuh cinta, dan kini kembali ke pangkuan Bapa Surgawi.
Mari kita kenang beliau dengan penuh syukur, serta melanjutkan semangat kasih, kerendahan hati, dan pelayanan tanpa pamrih yang telah beliau wariskan.
***