Purbalingga, serayunews.com
Sebelum melahirkan, Sartini sudah menginap di Pos 3 sejak Jumat ( 27/1/2023) lalu. Setiap hari, sebetulnya dia berjualan bersama suaminya. Tetapi saat melahirkan, sang suami kebetulan sedang turun untuk mengambil logistik (barang dagangan). Pada saat bayi lahir sekitar pukul 09.00 wib, suaminya belum juga sampai di warung mereka.
“Bayi lahir di Pos 3, ditolong pedagang lain. Kondisi saat itu gerimis,” kata Pengelola Basecamp Pendakian Gunung Slamet, Saiful Amri.
Begitu ada informasi ke Basecamp, kemudian diteruskan ke desa, dan BPBD, serta Polsek setempat. Bersama bidan desa, tim SAR datang dan menuju ke Pos 1 jalur pendakian.
“Tapi setelah dipertimbangkan, bidan desa menunggu di Pos Bayangan, di bawah Pos 1. Nah penanganan seperti pemotongan tali pusat, dilakukan di situ (Pos Bayangan, red),” katanya.
Alhamdulillah, baik bayi dan ibunya dalam kondisi sehat dan selamat. Proses evakuasi Sartini dan buah hatinya, dilakukan dengan ditandu secara estafet.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko menambahkan Tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari telepon bahwa ada perempuan yang melahirkan di Pos 3 pendakian Gunung Slamet. “Tim langsung meluncur melakukan evakuasi,” katanya. Priyo menambahkan, anak yang lahir tersebut adalah anak ketiga dari Sartini.