SERAYUNEWS – Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Taufiq R Abdullah, mendukung wacana pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara tidak langsung melalui DPRD. Menurutnya, mekanisme ini lebih efisien dari pada pilkada langsung yang menguras energi dan membutuhkan evaluasi menyeluruh.
“Pilkada serentak ini menghabiskan energi yang berlebihan, membuat semua lapisan masyarakat merasa lelah. Karena itu, perlu ada evaluasi dalam banyak hal,” ungkap Taufiq dalam acara Sosialisasi Undang-Undang di aula PM Collaboration, Purbalingga, Kamis (26/12/2024).
Taufiq menegaskan bahwa setiap sistem, memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, negara harus memilih sistem yang memberikan dampak negatif paling minim.
“Pilkada langsung rawan money politic yang merusak moral masyarakat. Masyarakat hanya memilih karena uang, dan ini memengaruhi sendi kehidupan sosial, termasuk partisipasi dalam kegiatan sosial seperti menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa sistem pemilihan langsung sering membuat masyarakat bersikap transaksional. Pada akhirnya merusak budaya gotong royong dan kebersamaan.
Menurut Taufiq, pilkada tidak langsung memberikan beberapa keuntungan, terutama dalam mengurangi efek negatif dari politik uang dan kesulitan pengawasan.
“Efek negatif dari pilkada tidak langsung tidak sedahsyat pilkada langsung. Proses pengawasannya juga lebih sederhana, karena hanya melibatkan lingkup internal partai politik dan DPRD,” ujarnya.
Selain itu, mekanisme ini memungkinkan partai politik lebih mengekspresikan prinsip idealisme dan ideologi. Sehingga dapat memilih calon yang lebih kompeten dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Kompetisi internal partai akan lebih terkontrol, dan potensi money politic terbatas pada lingkup kecil sehingga tidak meluas ke masyarakat,” imbuhnya.
Saat ini, Taufiq tengah menyerap aspirasi masyarakat mengenai sistem pilkada yang ideal.
Namun secara pribadi, ia lebih cenderung mendukung mekanisme tidak langsung sebagai solusi untuk masa depan.
“Kita harus memikirkan sistem yang paling ringan dan berdampak kecil untuk masa depan masyarakat dan demokrasi,” pungkasnya.