
SERAYUNEWS – Perekonomian wilayah Banyumas Raya menunjukkan tren pertumbuhan positif pada Triwulan III 2025.
Kinerja ekonomi di empat kabupaten terpantau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, menyampaikan capaian tersebut dalam kegiatan Bank Indonesia Bersama Media (BBM) di Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Jumat (19/12/2025).
“Secara umum pertumbuhan ekonomi Banyumas Raya cukup baik dan tidak jauh dari pertumbuhan nasional yang berada di angka 5,04 persen pada triwulan ketiga,” ujar Christoveny.
Christoveny merinci, Kabupaten Banyumas mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Banyumas Raya dengan angka 5,94 persen. Selanjutnya disusul Cilacap 4,86 persen, Purbalingga 4,26 persen, dan Banjarnegara 4,23 persen.
Meski pertumbuhan Banyumas paling tinggi, Cilacap masih menjadi kontributor terbesar perekonomian Banyumas Raya, dengan pangsa ekonomi mencapai 54 persen. Banyumas menyusul dengan 25 persen, Purbalingga 10,7 persen, dan Banjarnegara 9,55 persen.
Menurut Christoveny, pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2025 banyak dipengaruhi oleh realisasi belanja pemerintah yang cukup ekspansif. Selain itu, seluruh sektor lapangan usaha juga menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Pada sektor primer, seluruh kabupaten mencatatkan pertumbuhan. Banyumas menjadi yang tertinggi dengan 4,32 persen, terutama ditopang oleh sektor pertanian yang produktivitasnya meningkat seiring musim panen pada triwulan ketiga.
Sementara itu, sektor sekunder juga tumbuh di seluruh kabupaten dengan rata-rata di atas 5 persen.
Meski terdapat perlambatan di beberapa wilayah, sektor industri pengolahan—termasuk tekstil dan pakaian—masih menunjukkan kinerja yang solid.
Adapun sektor tersier menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi Banyumas Raya.
Seluruh kabupaten mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen, didorong oleh perdagangan daring, sektor akomodasi, serta usaha makanan dan minuman.
“Banyumas tumbuh 6,07 persen, Purbalingga 5,95 persen. Akomodasi dan makan minum cukup tinggi karena banyaknya event, baik sport tourism maupun kegiatan budaya di empat kabupaten,” katanya.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Banyumas Raya.
Konsumsi rumah tangga juga tetap tumbuh, dengan rata-rata berada di atas pertumbuhan Jawa Tengah yang sekitar 4,8 persen.
Daya beli masyarakat Banyumas Raya dinilai masih cukup terjaga di kisaran 4 persen. Selain itu, investasi di wilayah ini juga menunjukkan kinerja positif.
“Investasi di seluruh kabupaten Banyumas Raya berada di atas nasional yang 5,04 persen,” ujar Christoveny.
Bank Indonesia optimistis tren pertumbuhan ini akan berlanjut pada Triwulan IV 2025. Momentum libur sekolah yang panjang serta meningkatnya aktivitas ekonomi akhir tahun diyakini akan menjadi pendorong tambahan bagi perekonomian regional.
“Kami yakin di triwulan keempat ini perekonomian akan terus membaik,” katanya.