Nusakambangan, serayunews.com
Kepala Lapas Karanganyar Nusakambangan Hisam Wibowo mengatakan, bahwa keenam WBP yang terdeteksi positif sifilis, setelah pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan VCT kepada 186 narapidana. Pemeriksaan itu untuk mendeteksi secara dini penyakit HIV dan sifilis, pada Rabu (15/2/2023) lalu.
“Hasil pemeriksaan VCT, jumlah WBP di skrining 186 orang, positif syphilis 6 orang, negatif 180 orang, tidak ada HIV/AID atau nihil,” ujar Hisam, Jumat (17/2/2023).
Hisam menyampaikan, untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya berkerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas Cilacap Selatan I untuk pengobatannya.
Baca juga: [insert page=’cegah-hiv-ratusan-napi-lapas-karanganyar-nusakambangan-jalani-pemeriksaan-vct’ display=’link’ inline]
“Akan ada terapi obat bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Cilacap dalam hal ini Puskesmas Cilacap satu. Untuk penempatan khusus tidak kita lakukan karena di Lapas Karanganyar sudah one men one cell (satu orang satu sel),” imbuhnya.
Hisam menambahkan, tes skrining penyakit kelamin untuk mendeteksi HIV maupun sifilis atau lebih populer dengan nama penyakit raja singa, dapat terdeteksi sedini mungkin, sehingga dapat mencegah penularan virus berbahaya ini.
Selain itu, kegiatan VCT ini berdasar pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Pasal 4 yakni tentang pelayanan dan perawatan khususnya di bidang kesehatan.
Penyakit raja singa atau sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) karena bakteri. Penyakit ini mulanya luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini.