SERAYUNEWS – Tahukah Anda, viralnya perjalanan autoclave raksasa yang melintasi rute Gombong-Sumpiuh-Buntu-Banyumas-Klampok hingga Banjarnegara ternyata bukan kejadian baru. Fenomena serupa pernah terjadi 42 tahun silam.
Menurut informasi dari Instagram @banjoemas_history & @roda_sayap, peristiwa ini pernah terjadi lebih dari empat dekade lalu.
Pada bulan yang sama di tahun 1983, ada “versi pertama” dari autoclave yang juga menarik perhatian, dengan tujuan akhir yang sama, yakni Banjarnegara.
Saat itu, masyarakat menyaksikan perjalanan gerbong khusus yang mengangkut turbin dan alat berat untuk pembangunan PLTA Mrica atau Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Perjalanan spektakuler ini melintasi jalur Purwokerto Timur – Sokaraja – Banjarsari – Klampok, hingga Stasiun Binorong – Waduk Mrica. Ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan iring-iringan alat berat tersebut sepanjang jalur kereta api.
Karena ukuran peralatan yang sangat besar, pengiriman dilakukan dari Pelabuhan Cilacap, melalui jalur Stasiun Cilacap – Maos – Kroya – Purwokerto – Stasiun Timur. Momen ini menjadi peristiwa bersejarah yang masih dikenang hingga kini.
Kini, sejarah kembali berulang dengan perjalanan autoclave ke Pabrik Blesscon Banjarnegara. Meski memiliki konteks berbeda, fenomena ini tetap menjadi tontonan menarik bagi masyarakat.
Pengangkutan barang berukuran besar seperti ini membuktikan bahwa infrastruktur transportasi tetap memainkan peran penting dalam pergerakan industri, sekaligus menjadi hiburan tak terduga bagi warga sekitar.
Apakah peristiwa serupa akan kembali terjadi di masa depan? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, perjalanan autoclave kali ini menambah daftar panjang fenomena unik yang menghibur masyarakat di sepanjang jalur selatan Jawa.
Tabung bertekanan tinggi ini tidak hanya menarik perhatian warga sekitar, tetapi juga menjadi tontonan yang viral di media sosial. Warga di sepanjang jalur yang dilewati berbondong-bondong menyaksikan peristiwa langka ini.
Sejak perjalanan dari Semarang hingga Banjarnegara, banyak yang mengabadikan momen tersebut dalam bentuk foto dan video, lalu membagikannya di berbagai platform digital. Antusiasme publik semakin meningkat dengan luasnya penyebaran konten terkait di internet.
Setelah menempuh perjalanan panjang dari Semarang hingga Banjarnegara, iring-iringan 13 truk tronton pengangkut tabung autoclave raksasa akhirnya tiba di pabrik kelima Blesscon.
Kedatangan konvoi ini mendapat respons positif dari masyarakat Banyumas dan Banjarnegara. Ribuan warga dengan antusias menyaksikan langsung peristiwa bersejarah ini.
Mereka memadati sepanjang rute perjalanan Banyumas-Somagede hingga Klampok, seolah menyambut kedatangan mesin raksasa yang akan digunakan untuk proses produksi bata ringan.
Melalui Instagram resminya, Blesscon menyampaikan bahwa tabung raksasa ini bukan sekadar alat biasa, melainkan langkah besar dalam pengembangan industri mereka.
“Dengan segera beroperasinya pabrik kelima di Banjarnegara, kami terus membuka peluang bagi talenta terbaik untuk tumbuh dan berkembang bersama. Siap ikut dalam perjalanan besar ini?” tulis akun resmi Blesscon, dikutip dari Serayunews.com.
Pihak Blesscon juga menjelaskan kegunaan mesin autoclave yang viral ini. Tabung raksasa ini merupakan salah satu komponen utama dalam proses produksi bata ringan.
“Fungsinya untuk ‘memanggang’ bata ringan dengan suhu dan tekanan tinggi. Hasilnya nanti adalah bata ringan yang kuat, padat, dan ringan seperti yang biasa kita temui,” jelasnya.
PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), produsen bata ringan merek Blesscon, sedang mempersiapkan operasional pabrik kelima mereka di Banjarnegara.
Bata ringan Blesscon sudah bersertifikasi SNI, Green Label, dan ISO 9001, sehingga terjamin kualitas dan keamanannya untuk pembangunan rumah dan proyek konstruksi lainnya.
Tabung autoclave yang viral ini ternyata dimiliki oleh PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), produsen bata ringan Blesscon.
Pabrik ini merupakan pabrik kelima Blesscon, setelah ekspansi di Mojokerto dan Lamongan.
Pabrik baru Blesscon di Banjarnegara dibangun di atas lahan seluas 5,8 hektare di Karangplak, Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara.
Pabrik ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta meter kubik per tahun. Dengan tambahan ini, total kapasitas produksi Blesscon mencapai 5,6 juta meter kubik per tahun.
Pembangunan pabrik ini menelan investasi sekitar Rp 250 miliar dan ditargetkan mulai beroperasi pada April 2025.
Presiden Direktur PT Superior Prima Sukses Tbk, Billy Law, menyatakan bahwa ekspansi ini akan memperkuat posisi Blesscon sebagai pemimpin pasar bata ringan di Indonesia.
Selain itu, keberadaan pabrik di Jawa Tengah akan membantu menekan biaya distribusi serta membuat harga bata ringan lebih kompetitif.
Pabrik Blesscon di Banjarnegara tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga berkontribusi terhadap ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Diperkirakan, pabrik ini akan membuka sekitar 250 lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Menurut Billy Law, keberadaan pabrik ini juga akan mendorong pertumbuhan infrastruktur serta memperkuat ekosistem industri bahan bangunan di Jawa Tengah.***