Purwokerto, serayunews.com
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso menyampaikan, festival kenthongan ini dalam rangka nguri-uri budaya lokal. Pemilihan kenthongan karena pertunjukan tersebut sudah populer di masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Terbukti selama festival kenthongan berlangsung, masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikannya.
“Pertunjukan kenthongan ini bisa dinikmati oleh semua kalangan dan UMP juga mempunyai pusat studi budaya Banyumas, sehingga nyambung,” jelasnya.
Baca juga: [insert page=’rakernis-polri-sihumas-polresta-banyumas-juara-pertama-nasional-soal-pemberitaan’ display=’link’ inline]
Lebih lanjut Rektor UMP mengungkapkan, circle yang terbangun dalam momentum Minggu pagi ini lengkap. Tidak hanya penguatan budaya semata, tetapi juga ekonomi serta edukasi pendidikan. Terlebih dengan hadirnya mitra UMP yaitu pihak perbankan yang juga memberian support kepada pelaku UMKM.
Sementara itu, Pimpinan Bank Jateng Syariah Purwokerto, Subiaktami Arga Putri menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk turut nguri-uri budaya lokal. Selain itu, festival kenthongan ini juga memberikan support kepada pelaku UMKM Sunmor yang dibina UMP, karena menjadi ramai pengunjung.
“UMP sudah lama mencanangkan sebagai kampus yang turut andil dalam pemberdayaan UMKM. Karenanya kita hadir di sini juga untuk ikut memberikan support. Pelaku UMKM bisa mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kami dengan margin yang baik, sehingga UMKM juga bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar,” tuturnya.
Festival kenthongan dalam rangkaian Milad ke 58 UMP ini diikuti 11 regu kenthongan dari berbagai kecamatan di Banyumas, seperti Wangon, Baturraden, Sokaraja, Patikraja, Sumbang, dan lain-lain.