SERAYUNEWS-Melalui rilis tanggal 6 Oktober 2025, FIFA membeberkan secara terbuka tentang data palsu para pemain naturalisasi Timnas Sepak Bola Malaysia. Ada tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia yang datanya dipalsukan.
Menurut FIFA, otoritas sepak bola Malaysia memalsukan data lahir kakek/nenek para pemain naturalisasi. Senyatanya kakek/nenek para pemain naturalisasi itu lahir di wilayah Amerika Selatan, tapi dipalsu dan ditulis lahir di Malaysia.
Berikut rilis FIFA terkait perincian pemalsuan oleh otoritas sepak bola Malaysia tentang pemain naturalisasi.
Gabriel Felipe Arrocha adalah salah satu pemain naturalisasi Malaysia. Federasi sepak bola Malaysia (FAM) menyebutkan bahwa kakek/nenek Gabriel Felipe Arrocha yakni Maria Belen Concepcion Marin lahir di Malaka, Malaysia. Padahal, sejatinya Maria Belen lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol.
Facundo Tomas Garces adalah salah satu pemain naturalisasi timnas Malaysia. FAM menulis bahwa kakek/nenek Facundo Tomas Garces yakni Carlos Rogelio Fernandez lahir di Penang Malaysia. Padahal, sejatinya Carlos Rogelio Fernandez lahir di Santa Fe de la Cruz, Argentina.
Rodrigo Holgado adalah salah satu pemain naturalisasi Malaysia. FAM menyebutkan kakek/nenek Holgado yakni Omar Eli Holgado Gardon lahir di George Town Malaysia. Padahal sejatinya Omar Eli Holgado Gardon lahir di Caseros, Buenos Aires Argentina.
Javier Machuca adalah salah satu pemain naturalisasi Malaysia. FAM menyebutkan bahwa kakek/nenek Javier Machuca yakni Concepcion Agueda Alaniz lahir di Penang Malaysia. Padahal, sejatinya Conception Agueda Alaniz lahir di Roldan Argentina.
Joao Figueiredo adalah salah satu pemain naturalisasi Malaysia. FAM menyebutkan bahwa kakek/nenek Joao Figueiredo yakni Nair de Oliveira lahir di Johor Malaysia. Padahal, sejatinya Nair di Oliveira lahir di Abre Campo Brasil.
Jon Irazabal adalah salah satu pemain naturalisasi Malaysia. FAM menyebutkan bahwa kakek/nenek Jon Irazabal yakni Gregorio Irazabal y Lamiquiz lahir di Kuching Malaysia. Padahal, sejatinya Gregorio Irazabal y Lamiquiz lahir di Viscaya Spanyol.
Hector Hevel adalah salah satu pemain naturalisasi Malaysia. FAM menyebut bahwa kakek/nenek Hevel yakni Hendrik Jan Hevel lahir di Mallaca Straits Settlements Malaysia. Padahal, sejatinya Hendrik Jan Hevel lahir di The Hague Belanda.
Data atau rilis FIFA terkait data palsu para pemain Malaysia bisa dilihat di https://digitalhub.fifa.com/m/7fd28b5f50dea286/original/Football-Association-of-Malaysia_06102025.pdf
Seperti diketahui, atas kepalsuan data tersebut FIFA memberi hukuman pada FAM dan tujuh pemain naturalisasi.
FAM kena denda 350 ribu Franc Swiss (Rp7,3 miliar). Lalu, tujuh pemain naturalisasi yang terkait kasus ini dikenakan denda 2000 Franc Swiss (Rp41,7 juta). Kemudian, para pemain naturalisasi tersebut kena skorsing dari sepak bola dalam durasi 12 bulan, terhitung sejak keputusan keluar. Pembayaran denda dalam waktu 30 hari, terhitung sejak hari pemberitahuan.
Sementara terkait apakah timnas Malaysia kena pengurangan nilai dalam kualifikasi Piala Asia 2027, belum ada kabar lebih lanjut. Yang pasti pemain naturalisasi ilegal itu dimainkan dalam kualifikasi Piala Asia 2027 saat melawan Vietnam dan Laos.
Seperti diketahui, seorang pemain bisa segera membela timnas bukan tempat kelahirannya dengan syarat-syarat yang ketat. Jika pemain itu akan dinaturalisasi dengan cepat dan bermain untuk timnas tertentu, maka harus memiliki darah negara yang akan dituju dari pihak bapak/ibu atau kakek/nenek. Jika darah itu didapatkan dari jalur di atas kakek/nenek maka tidak diperbolehkan.
Sekadar contohnya adalah striker timnas Indonesia Ole Romeny. Ole adalah kelahiran Belanda dan warga negara Belanda. Kemudian, dia bisa menjadi warga negara Indonesia dan menanggalkan warga negara Belanda dengan waktu yang cepat karena nenek Ole adalah wanita kelahiran Medan, Indonesia. Kini, Ole adalah warga negara Indonesia dan bisa membela timnas Indonesia.
Sementara, jika seorang ingin mengganti warga negara menjadi warga negara Indonesia tapi tak memiliki darah Indonesia, maka memerlukan waktu yang lama. Misalnya saja, Cristian Gonzales. Dia bisa menjadi warga negara Indonesia salah satu syaratnya adalah jika sudah menetap di Indonesia selama lima tahun beruntun dan tak pernah meninggalkan Indonesia. Cristian Gonzales adalah mantan striker timnas Indonesia yang dinaturalisasi.
Nah, Malaysia ingin menaturalisasi para pemain dengan cepat dan menyebut bahwa para pemain itu memiliki kakek/nenek yang lahir di Malaysia. Tapi pada kenyataanya, FIFA menyebutkan bahwa data yang diberikan FAM adalah palsu.