SERAYUNEWS—- Setiap tahun pada tanggal 12 Juli, dunia merayakan Hari Malala untuk menghormati penerima Hadian Nobel Perdamaian Malala Yousafzai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-Moon saat itu, menetapkan 12 Juli sebagai Hari Malala Internasional.
Tanggal ini juga bertepatan dengan hari ulang tahunnya, yang tampak tepat untuk menghormati seorang gadis luar biasa yang menghabiskan hidup dengan memperjuangkan hak-hak anak dan perempuan.
Malala lahir pada tanggal 12 Juli 1997, di Mingora, Pakistan. Ayahnya seorang pendidik, dan sebagai hasil, Malala tumbuh sebagai gadis yang haus akan pengetahuan.
Pada tahun 2007, Taliban mengambil alih kota tempat tinggalnya dan melarang anak perempuan bersekolah.
Di usianya yang masih muda, ia menunjukkan keberanian yang luar biasa dengan melawan Taliban. Pada tahun 2009, Malala memulai sebuah blog dan menulis tentang kehidupan di bawah kekuasaan Taliban.
Ia juga menulis tentang keinginannya untuk bersekolah. Selama tiga tahun, ia dan ayahnya mengadvokasi hak anak perempuan untuk bersekolah.
9 Oktober 2012, seorang pria bersenjata menembak Yousafzai ketika dalam perjalanan pulang dari sekolah. Ia selamat dan terus berbicara tentang pentingnya pendidikan.
Pada tahun 2013, tepat saat ulang tahunnya yang ke-16, gadis ini mendapatkan kesempatan untuk berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menerbitkan buku pertamanya berjudul I Am Malala.
Majalah TIME menobatkan Malala sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Setahun kemudian, ia dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian.
Bersamaan dengan penghargaan bergengsi ini, ia juga menerima Penghargaan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Medali Liberty. Pada tahun 2020, Malala menyelesaikan studinya di Oxford.
Saat ini ia tinggal di Birmingham dan terus memperjuangkan pemberdayaan dan pendidikan bagi perempuan.
Salah kutipannya yang menggetarkan dunia, saat ia berkata, “Dengan senjata Anda bisa membunuh teroris, tetapi dengan pendidikan Anda bisa membunuh terorisme.”
Malala telah menerima lebih dari 40 penghargaan dan tanda jasa atas keberaniannya yang tidak kenal lelah.
“Saudara-saudara terkasih, ingatlah satu hal. Malala Day bukanlah hari saya. Hari ini adalah hari bagi setiap perempuan, setiap anak laki-laki dan anak perempuan, yang menyuarakan hak-hak mereka,” ujar Malala.***(O Gozali)