SERAYUNEWS – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto terus bergerak mendorong kesadaran politik di kalangan mahasiswa.
Pada Rabu (23/07/2025), mereka menyambangi kantor Bawaslu Kabupaten Banyumas untuk membangun sinergi dalam pendidikan politik.
Langkah proaktif ini dilakukan untuk menjajaki kerja sama strategis dengan Bawaslu sebagai bentuk kontribusi IMM dalam memperkuat partisipasi demokratis di lingkungan kampus.
IMM Undang Bawaslu Jadi Pembicara Pelantikan Akbar Bertema Kepemimpinan Profetik
Ketua Koordinator Komisariat (Korkom) IMM UIN Saizu, Kaisar Abu Bakar, secara resmi mengundang Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas untuk menjadi keynote speaker dalam agenda pelantikan akbar IMM.
Acara tersebut rencananya akan dilangsungkan bersama IMM Komisariat Amikom Purwokerto, dengan tema “Kepemimpinan Profetik”.
“Kami berharap kolaborasi ini mampu menumbuhkan kepemimpinan profetik dan kesadaran politik yang kuat di lingkungan kampus,” ujar Kaisar, Kamis (24/07/2025).
IMM menilai bahwa peningkatan literasi politik di kalangan mahasiswa penting, mengingat posisi mereka sebagai calon pemimpin masa depan sekaligus aktor penting dalam menjaga kualitas demokrasi.
Ajakan kolaborasi dari IMM ini mendapat sambutan hangat dari Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas, Imam Arif Setiadi.
Ia menyatakan kesiapan Bawaslu untuk berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan pemahaman politik dan demokrasi di kalangan mahasiswa.
“Kami siap hadir untuk meningkatkan pendidikan politik di kalangan mahasiswa. Terlebih untuk menumbuhkan kesadaran demokrasi sejak dini dan mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pengawasan pemilu,” kata Imam, yang juga bagian dari keluarga IMM di Banyumas.
Imam menegaskan bahwa mahasiswa bukan sekadar pemilih pemula, tetapi juga kelompok strategis yang berpotensi besar menjadi pengawas partisipatif dalam pemilu.
“Mahasiswa dapat menjadi motor penggerak terwujudnya pemilu yang demokratis, jujur, dan adil,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret untuk membangun kesadaran politik berbasis nilai profetik di lingkungan perguruan tinggi, sekaligus menanamkan tanggung jawab demokratis sejak bangku kuliah.