Semarang, serayunews.com
Ganjar mengatakan, dengan beribadah di rumah saja demi keselamatan diri dan orang lain merupakan cara lain berkurban di masa Pandemi Covid-19 ini.
“Ada hikmah yang lain. Kita juga berkurban ini, tidak hanya kurban menyembelih binatang tetapi yuk kita di rumah saja. Rasanya memang berat kita tidak bisa salat berjemaah tetapi inilah kontribusi kita agar tidak terjadi kerumunan lebih banyak,” ucap Ganjar usai Salat Iduladha.
“Itu juga berkurban yang menyelamatkan diri dan menyelamatkan orang lain,” lanjutnya.
Ganjar tidak menampik bahwa ada kerinduan luar biasa yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam momentum hari raya seperti ini. Apalagi ini adalah Iduladha kedua yang dirayakan masyarakat di tengah pandemi.
“Kita semua merasa pasti ada rindu yang luar biasa, bisa salat berjemaah di masjid atau lapangan. Ini tahun kedua umat islam tidak bisa merayakan Salat Iduladha secara berjemaah dengan masyarakat. Tetap di rumah saja, pasti ada rasa yang berbeda,” katanya.
Ganjar juga berterima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah, tokoh masyarakat, dan ulama yang sudah membantu mengedukasi warga. Ia berharap ini adalah Iduladha terakhir yang dirayakan di tengah pandemi.
“Mudah-mudahan apa yang sudah kita lakukan ini membawa hasil yang baik untuk membantu menyelesaikan masalah terkait dengan corona ini,” katanya.