SERAYUNEWS – Saat ini, Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah tengah mengalami kelangkaan gas Liquified Petroleum Gas atau LPG seberat 3 kilogram.
Akibat ketidaktersediaan ini, masyarakat kesulitan mencari gas bersubsidi tersebut. Terlebih, ada dugaan praktik oplosan dari tabung gas LPG 3 Kg ke LPG 12 Kg di beberapa tempat agen penjualan.
Atas laporan tersebut, Bupati Arif Sugiyanto mengaku prihatin. Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen segera melakukan langkah-langkah untuk mencari tahu penyebab dari kelangkaan gas tersebut.
Salah satunya dengan memerintahkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, sera Satpol PP Kabupaten Kebumen untuk melakukan sidak atau penelusuran.
“Benar bahwa kami menerima laporan dari warga mengenai kelangkaan gas LPG 3 Kg di beberapa wilayah kecamatan. Tentu kami merasa prihatin karena gas menjadi kebutuhan utama masyarakat yang pasokannya harus terus dipenuhi,” ujar Bupati dalam keterangan resminya, Rabu (15/5/2024) diikutip serayunews.com dari kebumenkab.go.id.
“Karena itu saya minta Disperindag dan Satpol-PP segera melakukan sidak,” tambahnya.
Terkait informasi telah terjadinya praktik oplosan dari gas LPG 3 Kg ke gas LPG 12 Kg di beberapa agen, pihaknya juga meminta bantuan TNI/Polri untuk ikut serta melakukan penelusuran atau pendampingan. Sebab, Bupati menegaskan, ini merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.
“Jadi saya dengar ada yang mengoplos dengan alasan harganya lebih tinggi, kurang lebih selisih Rp13 ribu per kilonya. Untuk itu saya minta bantuan TNI/Polri untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan tindakan yang tidak benar itu,” terangnya.
Seperti kita ketahui, LPG Tabung 3 Kg ini memiliki sasaran pengguna berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019.
Pertama, rumah tangga yang menggunakan LPG, untuk memasak dalam lingkup rumah. Kedua, Usaha Mikro (UM) Sasaran, merupakan pengguna LPG Tabung 3 kg dengan usaha produktif milik perorangan.
Berikutnya nelayan sasaran yang telah mendapatkan bantuan paket perdana LPG untuk kapal penangkap ikan dari pemerintah.
Kemudian yang terakhir adalah petani sasaran yang telah mendapatkan bantuan paket perdana LPG, untuk mesin pompa air dari pemerintah.