Maos, serayunews.com
Kepala Desa Mernek Bustanul Arifin mengatakan, bahwa warga Desa Mernek yakni pengurus makam yang pertama kali mengetahui peristiwa itu. Jasad ada di area tempat pemakaman umum Wisma Mulih (Gunapati) pada Minggu pagi (3/7) sekitar pukul 05.30 WIB.
Warga melaporkan penemuan mayat bayi dalam kardus itu kepada kepala Desa Mernek. Selanjutnya mendatangi lokasi bersama aparat kepolisian dan tim medis puskesmas setempat.
Setelah pemeriksaan, ternyata selain jasad bayi, juga ada pesan dalam sebuah kertas bertuliskan
“Mohon dikuburkan scr layak, kami ortu tdk ada biaya ngubur, maturnuwu,” (mohon penguburan secara layak, kami orangtua tidak ada biaya mengubur, terima kasih).
“Saat penemuan, di dalam kardus ada tulisan seperti itu, dan bayi terbungkus dalam kain sarung,” ujar Arifin.
Kasus penemuan bayi ini mengundang perhatian warga yang penasaran ingin melihat dari dekat. Dari hasil identifikasi, sosok bayi malang itu berjenis kelamin perempuan, dengan berat sekitar 415 gram, panjang 30 sentimeter, bayi berumur sekitar lima bulan (kandungan), kemungkinan sudah meninggal sekitar dua hari.
“Setelah identifikasi, kemudian saya hubungi pak kayim, selanjutnya pemandian jasad, menyalati, mengazani, dan menguburkan. Sampai detik ini belum tahu siapa orangtuanya,” kata Arifin.
Arifin menambahkan, bardasarkan informasi dari warganya, sehari sebelum penemuan sempat ada yang melihat kardus terlegetak di pintu masuk pemakaman tersebut, namun warga tidak memeriksa isi dalam kardus itu.
“Kemarin ada warga yang melihat dus di situ, cuma tidak mengira di dalamnya ada mayat,” ujarnya.
Hingga kini belum terdeteksi orangtua pembuang bayi tersebut serta motifnya, sementara kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.