Adipala, serayunews.com
Koordinator Bagana Distrik Kroya M Tamrin mengatakan, awalnya mayat tersebut ditemukan oleh penambang pasir setempat yang juga anggota Bagana (Banser Tanggap Bencana), kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada rekan Bagana lain dan aparat setempat.
“Saat ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB, kondisi mayat terapung dan terbawa arus dari utara ke selatan atau arah muara, kemudian oleh penambang pasir yang juga anggota Bagana dilaporkan dan mayat ditepikan agar tidak hanyut,” ujar M Tamrin dalam keterangannya.
Setelah mayat ditepikan, angota Bagana melaporkan ke Forkopimcam dan Basarnas Cilacap. Kemudian mayat dievakuasi dan dibawa ke RSUD Cilacap menggunakan ambulans.
“Karena Basarnas sedang Operasi SAR di sekitar Nusakambangan, sehingga instruksinya agar segera di evakuasi semampunya. Kami Bagana bersama Polsek Adipala dan Puskesmas evakuasi korban ke RSUD Cilacap,” ujarnya.
Adapun ciri-ciri mayat tanpa identitas tersebut yakni seorang laki-laki, berumur sekitar 30 tahun, tinggi badan sekitar 155 sentimeter, telanjang setengah badan dengan memakai kaus warna orange, pada bagian depan ada logo merah putih dan di bawahnya bertuliskan asiles, sedangkan bagian belakang bertulis kan nomor sembilan.
Untuk kondisi mayat saat ditemukan sudah mulai melepuh dan mengeluarkan bau busuk. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda kekerasan. Mayat tersebut diperkirakan sudah 3-4 hari meninggal dunia.