Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
“Salah satu dampak dari adanya pandemi adalah membatasi mobilitas. Kita lebih banyak mengakses informasi melalui internet. Kondisi ini perlu adanya sebuah kecakapan digital. Dengan demikian kita tidak mudah percaya dengan berbagai informasi hoaks yang berseliweran di internet,” kata Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan saat menjadi narasumber dalam Webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh DPR RI bersama Kementerian Kominfo RI.
Bambang Irawan menyampaikan guna mengatasi pandemi, pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kondisi ini menyebabkan banyak kegiatan dilaksanakan secara online. Interaksi menggunakan internet menjadi solusi. “Namun ada dampak yang muncul, yaitu berseliwerannya informasi yang belum tentu kebenarannya alias hoaks,” terangnya.
Oleh karena itu perlu adanya sebuah gerakan literasi digital yang dilakukan secara sinergis untuk menangkal hoaks tersebut. Terutama terkait pemahaman terkait penanganan pandemi. “Masyarakat perlu paham mengenai pandemi dan upaya penanganannya. Jangan malah tidak percaya terhadap upaya penanganan. Oleh karena itu perlu dilakukan gerakan literasi digital sehingga masyarakat cakap digital,” lanjut Ketua Karang Taruna Kabupaten Purbalingga tersebut.
Oleh karena itu Bambang Irawan menegaskan gerakan literasi digital dapat membantu penanganan pandemi termasuk dalam menciptakan produktifitas masyarakat di tengah pandemi. Pandemi bukan menjadi penghalang uuntuk tetap produktif. Adanya kemajuan teknologi agar dimanfaatkan dg bijak dan baik utk menghasilkan karya dan kinerja yg produktif yg menambah nilai ekonomi dan utk kesejahteraan.
“Saya juga berpesan agar masyarakat bisa bijak dalam menggunakan internet dan media sosial. Jangan menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Terutama terkait pandemi. Makanya literasi digital menjadi hal yang urgen di masa pandemi ini,” imbuhnya.
Pembicara lain yang juga hadir masing-masing adalah Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto dan Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI Samuel Abrijani.