SERAYUNEWS – Belakangan ini, dunia fashion outdoor diramaikan dengan tren gorpcore, gaya berpakaian yang memadukan pakaian fungsional ala pendaki gunung dengan sentuhan fashion kekinian.
Nama gorpcore sendiri berasal dari kata GORP (Good Old Raisins and Peanuts), yaitu camilan yang sering dibawa pendaki saat hiking.
Namun, gorpcore bukan sekadar gaya, pakaian ini juga dirancang untuk menghadapi medan yang ekstrem, termasuk hujan, angin, dan dingin.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah tren gorpcore ini benar-benar efektif melindungi tubuh dari cuaca ekstrem?
Salah satu cerita yang bikin geger baru-baru ini adalah kisah seorang pendaki bernama Naomi yang hilang di Gunung Slamet. Menurut laporan, Naomi berhasil bertahan selama dua malam meskipun diterjang badai dan suhu dingin ekstrem.
Banyak yang terheran-heran bagaimana dia bisa bertahan dan masih kuat berjalan ketika ditemukan. Apakah salah satu faktornya karena dia mengenakan gorpcore? Mari kita bahas bersama!
Pada dasarnya, gorpcore adalah gaya yang memadukan fungsionalitas pakaian outdoor dengan elemen fashion modern.
Item seperti jaket puffer, celana cargo, sepatu hiking, dan windbreaker menjadi andalan dalam gaya ini. Tren ini populer karena mampu memberikan perlindungan dari cuaca ekstrem sambil tetap terlihat stylish.
Yang perlu diingat, pakaian gorpcore terinspirasi dari kebutuhan para pendaki dan pecinta alam, jadi sangat fungsional.
Banyak produk gorpcore yang menggunakan bahan teknologi tinggi seperti Gore-Tex untuk jaket anti air, down fill pada jaket puffer untuk menjaga kehangatan, hingga fleece sebagai lapisan dalam yang ringan namun insulatif.
Jadi, meskipun tampak seperti tren fashion biasa, gorpcore punya fungsi utama: menjaga tubuh tetap hangat, kering, dan terlindung dari angin.
Mari kita lihat bagaimana pakaian gorpcore berfungsi di kondisi cuaca ekstrem:
Jaket yang terbuat dari Gore-Tex atau bahan tahan air lainnya adalah andalan dalam gaya gorpcore. Bahan ini dikenal tidak hanya tahan air, tetapi juga tahan angin, sehingga cocok untuk digunakan di gunung dengan cuaca yang tak menentu.
Saat angin dan hujan datang tiba-tiba, jaket dengan bahan seperti ini mampu menjaga tubuh tetap kering dan menghalangi angin dingin menembus kulit.
Keunggulan lain dari gorpcore adalah penggunaan puffer jacket dengan down fill yang dikenal sebagai insulator panas.
Down fill ini menahan panas tubuh, sehingga sangat ideal digunakan saat suhu mulai turun drastis. Jaket seperti ini kemungkinan besar membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil di cuaca dingin.
Konsep layering atau berlapis adalah kunci lain dari pakaian gorpcore. Lapisan pertama biasanya berupa kaus teknis atau fleece yang mampu menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering.
Lapisan kedua bisa berupa jaket insulasi seperti puffer, dan lapisan ketiga adalah jaket tahan air atau windbreaker.
Dengan kombinasi ini, pendaki bisa menghadapi perubahan cuaca dengan lebih baik, dari angin kencang hingga suhu yang sangat dingin.
Gorpcore lebih dari sekadar tren fashion. Dengan fungsionalitas tinggi yang dirancang untuk melindungi dari berbagai elemen alam, pakaian ini bisa sangat berguna bagi pendaki yang menghadapi cuaca ekstrem.
Namun, ingatlah bahwa persiapan matang, pengetahuan medan, dan kondisi fisik yang baik adalah kunci utama keselamatan saat mendaki.
Jadi, buat kamu yang sedang mempertimbangkan outfit untuk petualangan berikutnya, gaya gorpcore bisa jadi pilihan, bukan hanya untuk tampil keren di Instagram, tapi juga untuk melindungi diri dari ganasnya alam.***