SERAYUNEWS – Ratusan ribu guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia, berharap ada secercah harapan pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pada era kepemimpinan Prabowo – Gibran, harapannya ada realisasi peningkatan keadilan terhadap guru PAUD.
Dosen PGPAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Irfan Fatkhurohman MPd menyampaikan, pada aspek kebijakan, sejauh ini negara baru berfokus pada peningkatan kualitas guru PAUD.
Kompetensi guru harus bergelar sarjana atau S1. Tetapi pada aspek kesejahteraan, kebijakan negara belum mendorong kesejahteraan secara memadai.
“Masih banyak guru PAUD yang bekerja dengan keikhlasan di luar nalar kemanusiaan. Tugas mulia sebagai guru yang merawat dan mendidik, belum mendapatkan perhatian. Terutama dari segi kesejahteraan,” katanya, Selasa (12/11/2024).
Pendidikan anak usia dini, merupakan fondasi dalam pembentukan dan persiapan generasi unggul Indonesia di masa yang akan datang.
Individu yang sehat secara fisik, emosional, dan sosial adalah modal awal bangsa ini dalam melahirkan calon pemimpin negeri.
Pendidikan anak usia dini menjadi dasar pada masa ‘Golden Age’ perkembangan dan pertumbuhan sebagai bekal kehidupan dari berbagai aspek.
“Guru PAUD punya semangat meningkatkan kualitas pendidikan dan meraih gelar S1. Meskipun terdapat kebijakan RPL bagi guru PAUD dengan masa kerja tertentu, mereka masih mengalami kebimbangan terkait pembiayaan kuliah. Di sisi lain, gaji mereka seringkali tidak mencukupi kebutuhan hidup. Hal ini membuat mereka terkadang harus mencari pekerjaan tambahan atau beasiswa non-pemerintah untuk meraih gelar S1. Karena beasiswa pemerintah yang tersedia, seringkali tidak dapat diakses karena faktor usia para guru,” kata dia.
Irfan menyampaikan, terdapat delapan visi atau Asta Cita dalam program Bapak Presiden Prabowo Subianto. Dari sisi program Asta Cita, peningkatan kesejahteraan guru termasuk dalam Asta Cita ke 4 yang memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, dan pendidikan.
Dalam turunannya akan terus menyediakan beasiswa bagi guru, memberlakukan upah minimum untuk kategori guru PAUD. Kemudian mengangkat guru menjadi ASN.
Ini menjadi angin segar, minimal dalam bentuk keberpihakan lewat sebuah visi yang dapat berjalan untuk kesejahteraan guru PAUD.
“Data Dapodik mencatat jumlah guru PAUD sekitar 460.204 orang, di mana sekitar 225.500 atau 48,7% belum memiliki gelar S1 dan pengetahuan bidang PAUD yang memadai. Perlu langkah strategis, agar terjadi keseimbangan antara kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru,” kata dia.
Sejatinya, harapan guru-guru PAUD se-Indonesia dapat menjadi kenyataan di era Presiden Prabowo Subianto. Meningkatkan penghargaan dan gaji guru PAUD yang masih menerima upah relatif rendah .
Meningkatkan profesionalisme guru PAUD melalui pelatihan, sertifikasi, serta program peningkatan kualitas pendidikan dan pengakuan terhadap profesi guru PAUD.
“Selain itu, kebijakan yang lebih berpihak pada peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru PAUD. Seperti pengangkatan guru PAUD menjadi ASN atau sejenisnya, serta pemberian beasiswa program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) PGPAUD,” katanya.